KETIK, PACITAN – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pacitan memperkenalkan inovasi produk pembakaran sampah minim asap saat melakukan kunjungan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pacitan, Rabu, 14 Mei 2025.
Produk tersebut merupakan hasil karya anggota PMII Pacitan yang bertujuan untuk mengurangi polusi udara akibat pembakaran sampah secara konvensional.
Anggota PMII Pacitan, Muhammad Afif Fahruzzainuddin, menjelaskan alat tersebut dirancang untuk meminimalisir asap yang dihasilkan saat proses pembakaran sampah, sehingga lebih ramah lingkungan.
Alat ini bekerja dengan memanfaatkan lubang-lubang airflow atau ventilator yang terdapat pada bagian pembakaran.
"Asap yang dihasilkan dari pembakaran akan masuk kembali melalui lubang-lubang tersebut dan terbakar ulang, sehingga asap yang keluar sangat minim," jelas mahasiswa yang berpengalaman dalam bidang kriya logam tersebut.
Bahan utama alat ini adalah drum bekas, dengan proses pembuatan menggunakan mesin gerinda, bor, dan las.
Uji coba alat pembakar minim asap yang dilakukan PMII di Halaman DLH Pacitan, Rabu, 14 Mei 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)
Meski berbahan sederhana, alat ini dinilai cukup efektif dalam membakar sampah dengan lebih cepat dan emisi asap yang rendah dibanding pembakaran konvensional.
"Pembakarannya lebih sempurna ketimbang dibakar di lubang tertutup, karena ada sirkulasi udara dari bawah," ungkap afif sapaan akrabnya.
Beragam jenis sampah kering dapat dibakar menggunakan alat ini. Untuk sampah basah, pembakaran tetap bisa dilakukan meskipun menghasilkan sedikit lebih banyak asap.
"Biaya pembuatannya untuk ukuran kecil sekitar Rp300-350 ribu dan ukuran besar sekitar Rp500-600 ribu. Biaya ini bahkan bisa ditekan lebih rendah jika diproduksi secara massal," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris DLH Pacitan, Muslih, menyambut baik inovasi tersebut.
"Kami sangat mengapresiasi ide kreatif dari teman-teman PMII. Jika alat ini terbukti efektif, maka kami akan berkoordinasi untuk implementasi lebih lanjut," tuturnya.
Selain memperkenalkan produk pembakaran sampah minim asap, PMII Pacitan juga menyampaikan 8 poin rekomendasi kepada DLH.
Diantaranya, terkait sejumlah masalah lingkungan, tata kelola pengelolaan sampah dan upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
"Kunjungan ini kami harapkan dapat membuka peluang kolaborasi lebih lanjut antara PMII dan DLH Pacitan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat Pacitan," tandas Ketua PMII Pacitan, Al Ahmadi. (*)