KETIK, BATU – Menyambut Hari Ibu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu menggelar pemeriksaan gratis deteksi dini kanker serviks. Pemeriksaan gratis tersebut dilakukan di Puskesmas Beji, Sabtu 14 Desember 2024.
Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana (P4B) Dinkes Kota Batu, Suzana Indahwati, menyampaikan tahap awal penyakit kanker servix tidak bergejala.
Sehingga perlu dilakukan deteksi dini. Menurutnya, dengan dilakukannya deteksi dini, maka akan dapat segera dilakukan tindakan pencegahan.
"Dalam kesempatan ini, kami juga melakukan pemeriksaan gejala Kanker payudara," katanya.
Ia menjelaskan, kanker serviks merupakan sel-sel kanker tumbuh pada leher rahim. Sehingga dikenal juga kanker leher rahim. Kanker ini biasanya baru menunjukkan gejala ketika sudah memasuki stadium lanjut.
"Oleh karena itu, penting bagi para perempuan untuk melakukan deteksi kanker serviks sejak dini," terangnya.
Dalam pemeriksaan itu, bagi yang terdeteksi adanya lesi pra-kanker, langsung dilakukan tindakan cryoterapy. Itu untuk membekukan lesi pra-kanker sehingga tidak berkembang menjadi sel kanker.
"Untuk Kota Batu, tindakan cryoterapy dapat dilakukan di Puskesmas Beji, Puskesmas Batu dan Puskesmas Sisir," ungkapnya.
Untuk diketahui, dari data yang masuk di Dinas Kesehatan Kota Batu, sampai dengan November 2024 telah dilaporkan jumlah penderita kanker leher rahim (servix) di Kota Batu adalah sejumlah 10 orang, dan penderita kanker payudara adalah sejumlah 59 orang.
Kanker serviks menjadi masalah besar dalam pelayanan kesehatan karena kebanyakan pasien datang pada stadium lanjut.
Hal ini diperkirakan akibat program skrining yang masing kurang. Perempuan yang berisiko terkena kanker serviks adalah usia diatas 30 tahun, dengan puncak usia tersering adalah 45-54 tahun dengan riwayat multipara.
"Kabar baiknya adalah kanker servix itu dapat dicegah. Salah satunya dengan pemeriksaan IVA. Pemeriksaan IVA atau inspeksi visual dengan asam asetat merupakan pemeriksaan dengan cara yang sangat sederhana, dan bila ada lesi pra-kanker langsung bisa ditangani sehingga sel tidak tumbuh menjadi kanker," jelas dr Suzana. (*)