KETIK, MALANG – Kondisi sampah di area Jembatan Muharto memicu kekhawatiran masyarakat. Maraknya sampah menumpuk, membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang gercep memperbaiki Tempat Penampungan Sampah (TPS).
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Widjaja menjelaskan perbaikan TPS Muharto masuk dalam prioritas pendanaan dari Tanggungjawab Sosial Perusahaan (TSP).
"Ada 6 TPS total yang mendapatkan bantuan TSP di antaranya TPS Muharto, Sulfat, Merjosari, TPS di Jalan Ikan Tombro, TPS Jalan Kartini, dan di TPS Jalan Wilis," ujar Rahman, Jumat 14 Februari 2025.
TPS Muharto kini sudah dalam proses perbaikan dan hanya tinggal menunggu finishing. Rahman melanjutkan bahwa TPS Muharto lebih ditujukan sebagai upaya penguraian penanganan sampah yang menumpuk di kawasan sekitar.
"Muharto itu penanganan khusus, sifatnya tidak permanen tetapi lebih ke arah penguraian penanganan sampah," lanjutnya.
Saat ini DLH Kota Malang masih berfokus pada perbaikan infrastruktur. TPS yang disasar mendapat penanganan berupa peninggian tembok dan dibuat lebih tertutup.
"Perbaikannya mencakup peninggian tembok, perbaikan rangka atap, ada pagarnya juga, kemudian pembuatan landasan khusus untuk kendaraan yang mengangkut atau keluar masuknya truk, pengecatan dan sebagainya," terang Rahman.
Dari keenam TPS yang ada, sudah dilakukan peresmian pada TPS Merjosari oleh Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan pada 14 Februari 2025 siang. Sedangkan untuk TPS Muharto dan Sulfat masih dalam proses.
"Untuk 3 TPS lainnya masih on going. Tahun 2025 ini harapannya bisa mencakup 77 TPS se-Kota Malang, sekarang masih dalam rangka kajian. Pilot projectnya 6 ini dulu," tuturnya. (*)