KETIK, SURABAYA – Rencana rekrutmen besar-besaran calon Tamtama di TNI AD menuai pro kontra. Calon tentara tersebut disiapkan untuk bergerak di bidang non-pertahanan, lebih tepatnya pertanian dan peternakan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD HKTI Jawa Timur, HM Arum Sabil, turut angkat bicara. Ia mendukung penuh rencana besar yang menyangkut nasib ketahanan pangan nasional tersebut.
Menurut Arum Sabil, rencana strategis ini harus disambut baik demi terwujudnya ketahanan pangan dan swasembada pangan nasional yang menjadi cita-cita besar Presiden Prabowo.
"Jangan lah kritik yang berlebihan. Apalagi urusan pangan. Semua harus mendukung dan menguatkan. Menjaga ketahanan pangan tanggung jawab kita bersama," ungkapnya, Senin, 9 Juni 2025.
Ia menilai hadirnya anggota TNI yang bergerak khusus di bidang pertanian dan peternakan justru bagian dari strategi keamanan dari ancaman krisis pangan.
Ia mencontohkan bagaimana Rusia melawan Ukraina yang lemah dalam pasokan pangan, akhirnya bisa ambruk.
"Nah, itu bagian dari mempersiapkan SDM yang tidak kuat. Untuk apa alat canggih, kalau SDM-nya tidak kuat pangannya. Kita tidak akan mandiri," tegas pria yang juga Ketua Kwarda Pramuka Jatim itu.
Arum Sabil mengaku sedih melihat pasokan pangan nasional beberapa komoditas harus impor. Artinya, Indonesia perlu kekuatan untuk mendorong ketahanan pangan yang berdikari, mandiri, dan swasembada.
"Kita tidak tahu sumber pangan yang diimpor itu. Kita harus menuju swasembada pangan. Jangan sampai pasok pangan kita dikuasai asing," jelasnya.
Apakah hadirnya TNI di bidang pangan akan mengambil peran petani? Arum Sabil tegas menjawab, tidak.
"TNI hadir justru menguatkan petani. Ketahanan nasional salah satunya adalah pangan. Jangan diartikan sempit. Tentara manunggal bersama rakyat. Polri sudah hadir khususnya di bidang jagung ini hadirnya TNI juga harus dikuatkan, terutama di bidan pertanian padi," terangnya.
Arum Sabil menuturkan, tentara memiliki beberapa kelebihan. Di antaranya bisa mendeteksi dini ancaman pertahanan di bidang pangan. Termasuk konflik sosial yang terjadi di masyarakat akibat krisis pangan. TNI-Polri bersama rakyat semakin kuat.
Dengan demikian, DPD HKTI Jawa Timur meminta TNI tetap terus berjuang menjaga kedaulatan pangan nasional. Masyarakat juga diminta agak kompak menyambut baik hadirnya satuan khusus di TNI yang akan membantu negara dalam mencapai swasembada pangan nasional. (*)