KETIK, SURABAYA – Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur Mia Amiati resmi menerima gelar profesor kehormatan atau Honoris Causa Universitas Airlangga (HCUA). Prof Mia mendapat gelar ini atas kepemimpinan bidang sumber daya manusia sebagai Kajati Jawa Timur, Sabtu (28/12/2024).
Prosesi penganugerahan gelar kehormatan ini ditandai dengan penyampaian orasi ilmiah dan pemahatan tanda emas oleh Mia Amiati. Dilanjutkan dengan penyerahan ijazah Doktor HCUA oleh Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih,
Mia menyampaikan pidato ilmiah berjudul Pengembangan Ekosistem Dinamis dalam Implementasi Manajemen Talenta untuk Meningkatkan Perilaku Kerja Inovatif dan Keberlanjutan di Lingkungan Kejaksaan.
Mia menyatakan untuk meningkatkan ilmu sumber daya manusia khususnya manajemen talenta harus beradaptasi menghadapi lingkungan yang dinamis untuk dunia yang lebih baik.
"Bahwa visi Indonesia Emas 2045 adalah pandangan bangsa Indonesia mengenai keadaan bangsa yang didirkan selama 100 tahun merdeka yaitu NKRI bersatu, berdaulat, maju dan berkelanjutan," tandas Mia.
Adapun RPJPN 2025-2045 adalah mewujudknan transformasi sosial, mewujudkan transformasi ekonomi, mewujudkan transformasi tata kelola, memantapkan supremasi hukum, stabilitas dan kepemimpinan Indonesia.
Selain itu, memantapkan ketahanan sosial budaya dan ekologi, mewujudkan pembangunan kewilayahan yang merata dan berkeadilan, mewujudkan sarana dan prasarana yang berkualitas ramah lingkungan dan mewujudkan kesinambungan pembangunan.
"Kita harus tetap kompetitif dalam hal perubahan lingkungan dinamis adalah kondisi di mana organisasi menghadapi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam lingkungan eksternal yang mempengaruhi operasi dan strategis bisnisnya," tutur wanita kelahiran Jakarta ini.
Mia menyampaikan terima kasih untuk kepada kedua orang tuanya dan kedua buah hatinya. Ia juga mengungkapkan apresiasi pada jajaran kejaksaan tinggi Jawa Timur yang telah mendukungnya.
Rektor Unair Prof Muhammad Nasih menjelaskan, pemberian gelar ini melewati proses yang sangat panjang, berbagai macam ujian dan proses verifikasi.
"Kita menutup tahun dengan mengukuhkan guru besar menyusul guru besar-guru besar kami yang minggu lalu kami kukuhkan. Jumlahnya sangat luar biasa," ungkap Prof Nasih.(*)