Silent Killer Mengintai! Dosen FK Untag Surabaya Beberkan Dampak Diabetes dan Kolesterol pada Anak Muda

18 Juni 2025 20:32 18 Jun 2025 20:32

Thumbnail Silent Killer Mengintai! Dosen FK Untag Surabaya Beberkan Dampak Diabetes dan Kolesterol pada Anak Muda
dr. Renata Primasari, M.Biomed., Sp.PK berbicara tentang Silent Killer dampak diabetes dan kolesterol pada anak muda. (Foto: Humas Untag Surabaya)

KETIK, SURABAYA – Dosen Fakultas Kedokteran Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, dr. Renata Primasari, M.Biomed., Sp.PK mengungkap bahwa kolesterol tinggi dan diabetes tipe 2 kini menjadi ancaman serius bagi generasi muda.

Kedua penyakit ini disebutnya sebagai silent killer karena sering tak bergejala namun bisa menyebabkan kerusakan organ jangka panjang.

dr. Renata menjelaskan bahwa penyakit seperti diabetes dan kolesterol ini sering disebut silent killer karena gejalanya tidak selalu muncul di awal. 

“Banyak orang merasa tubuhnya baik-baik saja, padahal di dalam tubuhnya sudah terjadi kerusakan secara perlahan,” jelasnya pada Rabu, 18 Juni 2025.

Ia menyoroti tren yang mengkhawatirkan di kalangan usia produktif saat usia muda, karena memiliki gaya hidup modern yang sering mengonsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula.

“Yang membuat saya khawatir, saat ini justru kelompok usia muda karena gaya hidup modernnya yang pasif, makan makanan cepat saji tinggi gula dan lemak, serta jarangnya melakukan cek kesehatan," jelasnya.

dr. Renata juga meminta agar generasi memperhatikan gejala kecil seperti sering haus, sering buang air kecil, turun berat badan tiba-tiba, atau cepat lelah.

Sebagai dokter spesialis patologi klinik dan dosen FK Untag Surabaya, ia mengungkap pentingnya deteksi dini.

“Sebagai dokter dengan latar belakang biomedis, saya sangat paham bagaimana penyakit ini berkembang. Edukasi dan pemeriksaan rutin adalah kunci utama untuk menghindari dampak fatal yang sebenarnya bisa dicegah,” ujarnya.

dr. Renata menegaskan pentingnya kesadaran diri untuk segera melakukan pemeriksaan laboratorium.

“Untuk mengetahui apakah kita menderita diabetes atau tidak, satu-satunya cara yang pasti adalah melalui pemeriksaan laboratorium," paparnya.

Menurutnya, tes yang bisa dilakukan antara lain cek glukosa puasa, cek glukosa sewaktu, dan pemeriksaan HbA1c.

"Saya pribadi paling merekomendasikan cek HbA1c karena hasilnya bisa menunjukkan rata-rata kadar gula darah dalam tiga bulan terakhir, bukan hanya kondisi sesaat. Ini penting untuk gambaran yang lebih akurat mengenai kondisi metabolisme gula tubuh kita,” katanya.

Ia juga menjelaskan pemeriksaan laboratorium yang tepat untuk kolesterol.

"Jenis-jenis yang perlu diperiksa antara lain HDL (kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat), trigliserida, dan total kolesterol. Total kolesterol ini merupakan akumulasi dari semua jenis kolesterol yang ada dalam tubuh kita,” paparnya.

Selain aktif sebagai akademisi dan dokter, dr. Renata juga dikenal sebagai penulis buku “Infeksi Menular melalui Transfusi Darah 1” yang menambah kontribusinya dalam dunia medis, khususnya dalam edukasi laboratorium klinis.

Ia mengajak masyarakat, terutama kalangan muda, untuk lebih peduli pada kesehatan.

“Mulailah dari langkah kecil, makan sehat, olahraga teratur, dan kelola stres. Jangan tunggu sakit dulu untuk berubah,” ungkapnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Untag Surabaya FK Untag Fakultas Kedokteran Untag dr Renata Primasari Silent Killer silent killer generasi muda Tips kesehatan kolesterol diabetes