KETIK, BANDUNG – Peserta Cabang Syarhil Qur'an Putri Kabupaten Bandung tampil memukau dan mendapat sambutan luar biasa dari hadirin di babak penyisihan Musabaqoh Tilawatil Qur'an dan Hadits (MTQH) Provinsi Jawa Barat ke-39, di Gedung Budaya Soreang (GBS), Kabupaten Bandung, Rabu (18/6/2025).
MTQH Cabang Syarhil Qur'an ini diikuti 48 peserta dari kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat. Setiap kabupaten atau kota mengirimkan dua regu putra dan putri.
Peserta Kabupaten Bandung yang tampil di hari ketiga Cabang Syarhil Qur'an ini diikuti dengan peserta putri dengan nomor S41, Mereka adalah Shafa Novianti Putri (Pencarah), Alistia Salwatul Mu'afiah (Saritilawah) dan Nor Aisyah Humairoh (Tilawah). Dalam babak penyisihan ini kafilah Kabupaten Bandung menyampaikan tema yang dipilih Dewan Juri tentang "Perundungan di Kalangan Remaja".
Sementara menurut pembimbing Cabang Syarhil Qur'an Kabupaten Bandung, Hj Rahmi Baroroh S.Sos, peserta yang tampil di cabang ini merupakan hasil seleksi ketat dan para juara di tingkat Kabupaten Bandung.
"Ketiganya dipilih secara ketat. Kita cari yang potensinya terbaik, kemudian digabungkan, mereka di seleksi di tingkat kabupaten dan sudah juara tingkat kabupaten, kemudian kita disatukan menjadi satu tim, itu pun sudah beberapa kali rombakan karena kita mencari formasi yang paling baik," kata Hj Rahmi usai acara.
Mengenai tema menurut Rahmi, sebelumnya ditentukan pihak juri sebanyak 10 tema, kemudian peserta mengambil empat tema yang disiapkan dan ketika tampil disetorkan satu tema.
Tema ini, kata Rahmi, disambukann dengan ayat Al Qur'an sebagai rujukan pokoknya. Kemudian ada tafsirnya dan dibahas juga haditsnya yang berhubungan dengan tema tersebut.
Rahmi yang juga Juara MTQH di Cabang Syarhil Qur'an tingkat nasional di Palu Sulawesi Tengah tahun 2000 ini mengaku optimis cabang Syarhil Qur'an ini bisa masuk final yang akan berlangsung pada Jumat nanti.
"Kita harus optimis juara, kita tinggal nunggu hasilnya. Kalau masuk final insya Alloh akan final pada Jumat, yang putra juga kemarin sudah tampil dan posisinya masih di pertama. Mudah-mudahan bersama peserta putri bisa tampil di final," kata dia.
Menurut Rahmi yang juga seorang penyuluh di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bandung ini, persiapan peserta untuk mengikuti ajang MTQH Jabar ini selama setahun. Mulai dari tahap proses seleksi, kemudian ada lima tahapan pembinaan, setiap pembinaan diakhiri tryout atau ditandingkan untuk mencari personal yang SDM-nya paling baik.
"Persiapannya sulit banget, karena menyatukan tiga orang yang berbeda dengan cabang lainnya. Misalnya tilawah kan tampil sendiri kalau ini kan tiga orang punya potensi yang berbeda-beda, gayanya berbeda harus disatukan dalam satu tim," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan, para peserta Syarhil Qur'an ini belum pernah mengikuti MTQH tingkat Provinsi. "Karena usianya untuk cabang ini dibatasi hanya usia SLA atau usia 18 tahun.
Seluruhnya ada delapan cabang yang dilombakan dalam MTQH XXXIX Jabar 15-22 Juni 2025. Kedelapan cabang itu antara lain Tilawah Al-Quran, Qiraat Al-Quran, Hifzh Al-Quran, Fahmil Al-Quran, Syarhil Al-Quran, Seni Kaligrafi Al-Quran, Musabaqah Hadis Nabi, dan Karya Tulis Ilmiah Al-Quran.
Syarhil Qur'an merupakan kegiatan yang menampilkan pembacaan ayat Al-Quran, terjemahan puitisnya, dan uraian lisan tentang isi kandungan ayat tersebut. Biasanya dibawakan oleh kelompok yang terdiri dari dua orang lebih.(*)