KETIK, BONDOWOSO – Dinas Kependudukan, dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Bondowoso mengebut penyelesaian perekaman 6 ribuan masyarakat yang terdata di Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4), tapi belum melakukan perekaman KTP elektronik (e-KTP)
Sebelumnya, ada 17 ribuan warga masuk di DP4 yang belum melakukan perekaman e-KTP. Dispendukcapil telah bergerak melakukan perekaman hingga tersisa 6 ribuan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dispendukcapil Bondowoso, Agung Tri Handono saat melaksanakan Raker bidang kependudukan dalam rangka kesiapan operator adminduk desa/kelurahan dan kecamatan dalam menyongsong Pilkada 2024, pada Senin (8/7/2024).
"Jadi ada dalam DP4 itu warga Bondowoso, yang punya hak pilih tapi belum melakukan perekaman. Sisanya ini kita kejar terus,” terangnya.
Ia menjelaskan, dari jumlah masyarakat yang belum melakukan perekaman itu, terdapat 11 ribuan merupakan anak-anak yang kelahiran 2007, 2006, dan 2005. Yang secara hitungan baru berusia 17 atau 18 atau 19 tahun di 2024 ini atau disebut pemilih pemula.
“Dan itu terkejar, yang muda-muda gampang,” jelasnya.
Namun, yang perlu mendapatkan perhatian lebih dan didatangi atau jemput bola yakni warga yang berusia 60-an. Mereka diperkirakan tak mengikuti perekaman e KTP secara massal pada 2012 lalu.
“Banyak di pinggiran itu,” terangnya.
Kendati saat ini Dispendukcapil Bondowoso hanya memiliki kendaraan roda empat untuk alat perekaman sebanyak tiga, pihaknya optimis bisa menyelesaikan perekaman itu.
Seandainya pun hingga 27 November 2024 atau hari H pencoblosan Pilkada, masih ada yang belum melakukan perekaman. Kata Agung, pihaknya akan berkoordinasi dengan KPU dengan mengusulkan agar pemilih bisa menunjukkan Kartu Keluarga.
Menurutnya, optimisme itu bukan tanpa alasan. Karena Dispendukcapil terus bergerak, salah satunya yakni mengumpulkan seluruh operator adminduk desa/kelurahan hingga kecamatan seperti saat ini.
Mengingat, data kependukan ini menjadi basis data pemilih. “Kuncinya kan di situ, kalau data pemilihnya kacau otomatis pasti akan ribut,” terangnya.
Dalam kesempatan itu, Dispendukcapil menjelaskan bahwa juga menemukan adanya data penduduk meninggal yang juga masuk dalam DP4. “Jumlahnya itu terus bergerak,” pungkasnya.(*)