KETIK, SURABAYA – Proses seleksi melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 menjadi gerbang utama bagi calon mahasiswa yang ingin melanjutkan studi di kampus bergengsi ini. Persaingan yang sangat ketat menjadikan UTBK Universitas Airlangga (Unair) sebagai salah satu ujian masuk paling menantang di Tanah Air.
Ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia memperebutkan kursi di salah satu perguruan tinggi terbaik tanah air ini, namun hanya sebagian kecil yang berhasil lolos.
Rektor Unair Prof Moh Nasih mengungkapkan pengetatan proses UTBK bertujuan untuk meminimalisir kecurangan di proses seleksi.
"Bukan semata-mata untuk lebersihan tetapi untuk menghilangkan alat komunikasi yang terdeteksi," jelasnya saat ditemui pada Rabu 23 April 2025.
Proses UTBK SNBT Unair. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Mengenai prosesi seleksi di Unair yang menggunakan alat detector untuk mendeteksi alat komunikasi yang digunakan peserta.
Lalu selanjutnya peserta juga harus menggunakan sandal yang sudah disiapkan oleh panitia penyelenggara UTBK. Peserta wajib menggunakan kemeja putih rapi dengan bawahan hitam.
"Pemberlakuan 3 tahun ini, mereka melepas alas. Mereka menggunakan baju putih untuk memudahkan pengecekan kita," jelas Prof Nasih.
Untuk peserta yang mengikuti UTBK hari pertama sejumlah 14.600 peserta, dan yang tidak hadir hanya mencapai 1 persen.
"Datanya hadir 859 (peserta) ada 16 tidak hadir. Otomatis gugur tidak ada nilainya," terangnya.
Salah satu peserta Fatimah Al Hamid (19) mengungkapkan dirinya sudah dua kali mengikuti UTBK, namun tidak hanya di Unair.
"Saya sudah mempersiapkan mental, materi juga terutama. Dari sisi pelajaran alhamdulillah ada improvisasi," jelasnya. (*)