KETIK, SURABAYA – Insiden pelemparan batu oleh oknum suporter Arema FC ke bus Persik yang terjadi pada Minggu 11 Mei 2025 kemarin di Stadion Kanjuruhan menuai banyak komentar.
Salah satu komentar itu datang dari Husein Ghozali, suporter asal Surabaya. Menurutnya insiden pelemparan batu ke bus Persik usai laga lawan Arema FC tidak perlu terjadi.
"Belum kering air mata keluarga korban. Tapi ini sudah terjadi lagi di tempat yang sama, setelah pertandingan Arema FC vs Persik," katanya ketika dihubungi Ketik.co.id pada Senin 12 Mei 2025.
Pria yang akrab disapa Cak Cong ini melanjutkan, insiden pelemparan batu ke bus Persik secara tak langsung membuat banyak suporter tim lain terkena imbasnya. Dimana salah satunya larangan away yang sudah diterapkan PSSI kurang lebih dua tahun.
"Harusnya instrospeksi dan sadar. 135 nyawa itu sebagai pembelajaran berharga bagi semuanya," lanjutnya.
Suporter meminta agar Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memberikan sanksi tegas.
"Ini tidak bisa diterima. PSSI dan Komdis harus mencari jalan untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik," tegasnya.
Ia memberikan contoh salah satu sanksi tegas yang diberikan oleh Asprov PSSI Jawa Tengah terhadap PPSM Magelang saat laga melawan Persibat, Rabu 12 Februari 2025 lalu.
"Asprov PSSI Jateng langsung mendiskualifikasi PPSM Magelang dari kompetisi Liga 4. Sekarang apakah Komdis di bawah naungan Erick Thohir berani menindak tegas Arema," tantang Cak Cong.
Dirinya berharap sanksi tegas ditegakkan dengan baik dan adil tanpa melihat klub manapun itu.
Selain itu Cak Cong juga meminta PSSI untuk mencabut larangan away bagi suporter yang ingin menyaksikan tim kesayangannya bertanding.
"Sudah dua tahun larangan suporter away ini. Karena menurut saya sepak bola itu ajang pemersatu bangsa, bukan pemecah belah bangsa," tutupnya. (*)