KETIK, PACITAN – Pemangkasan dana Transfer ke Daerah (TKD) berdampak terhadap anggaran infrastruktur jalan kabupaten di Pacitan.
Diketahui sebelumnya, pagu induk anggaran jalan kabupaten di Pacitan mencapai Rp83 miliar (120 paket), namun kini hanya tersisa Rp24 miliar (80 paket) setelah pemangkasan dilakukan.
Nilai paketnya pun dilakukan penyesuaian menjadi kecil.
Meski terbatas, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Pacitan, Imam Syafiq menyebut pemerataan di seluruh kecamatan menjadi sasaran utama.
"Fokus penanganan jalan kabupaten itu untuk akses wisata, akses perbatasan dengan Jawa Tengah, dan akses perbatasan dengan Kabupaten Ponorogo. Sasarannya kami upayakan rata di semua kecamatan, tetapi prioritas tetap akses wisata dan perbatasan," katanya kepada Ketik.co.id, Rabu, 5 Maret 2025.
Pun Syafiq memastikan bahwa, hanya proyek strategis jalan Srau-Watukarung yang tetap berjalan sesuai rencana.
"Yang tak terdampak efisiensi tidak ada. Hanya saja proyek strategis Srau-Watukarung yang bisa dipastikan tetap dilanjut," tegasnya.
Namun, proyek-proyek lain masih dalam tahap evaluasi, dan kemungkinan besar beberapa di antaranya akan mengalami penundaan.
Syafiq mengakui bahwa kondisi ini mengharuskan pihaknya lebih selektif dalam menentukan proyek yang akan dilanjutkan.
"Untuk besaran pemotongannya saya belum bisa memastikan, karena saat ini masih dalam tahap seleksi proyek. Belum tahu mana yang dilanjutkan dan belum," jelasnya.
Selain itu, efisiensi anggaran juga berdampak pada pelayanan kepada masyarakat. Jika sebelumnya laporan masyarakat melalui media sosial PUPR bisa segera ditindaklanjuti, kini pihaknya harus lebih berhati-hati dalam merespons setiap keluhan.
"Sekarang kita benar-benar melihat dulu urgensinya sebelum bergerak. Tidak bisa seperti dulu yang cepat merespons setiap laporan yang masuk," tutupnya.
Imam Syafiq berharap masyarakat dapat memahami kondisi ini dan bersabar. Ia memastikan bahwa pihaknya akan mengelola anggaran yang ada seefektif dan seefisien mungkin. (*)