KETIK, SURABAYA – Adanya perang dagang antara China dan Amerika Serikat tidak memengaruhi nilai ekspor di Jawa Timur. Tercatat pada bulan Februari 2025, ekspor Jatim mengalami peningkatan sebesar USD 2,09 miliar.
"Beberapa ekspor yang dilakukan Jawa Timur paling banyak berasal dari sektor produk industri pengolahan," ucap Kepala Kanwil Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Jawa Timur, Dudung Rudi Hendratna dalam Press Conference ALCo APBN 2025 KiTa Regional Jawa Timur, Rabu, 30 April 2025.
Dudung menjelaskan, ada 10 negara yang menjadi ekspor dari Provinisi Jawa Timur. Negara Amerika Serikat tujuan ekspor tertinggi.
"Tahun 2025 sendiri sudah mencapai 0,9 sedangkan dua tahun sebelumnya, Amerika Serikat dan China menjadi negara yang tujuan ekspor tertinggi," teranganya.
Dikatakan Dudung, total ekspor Jawa Timur ke sepuluh negara tujuan mencapai USD 6,7 miliar. "Kalau dibandingkan tahun 2024 lalu mencapai USD 25,8 miliar jadi kami yakin akan terus meningkat, karena data tersebut mulai Januari hingga Maret," jelasnya.
Berdasarkan data dari Kementrian Keuangan, ada 10 komoditas ekspor tertinggi dari Jawa Timur. Yakni biota air, furnitur dari kayu, bumbu dan perlengkapan rokok, kayu lapis, ikan, kakao, alas kaki, kimia dasar organik, kayu laminasi, dan perhiasan dari logam mulia.
"Dari semua itu, melihat 2 tahun belakangan kemarin Kakao dan kayu lapis yang memang ekspor cukup tinggi," jelas Dudung. (*)