KETIK, YOGYAKARTA – Salah satu perusahaan yang melayani perjalanan wisata beserta armada darat dari Jawa Timur, PT Indo Nuansa Abadi (INA) tahun ini kembali menggelar INA Awards 2025.
Ajang penghargaan bidang pariwisata ini dilaksanakan di Sahid Raya Hotel dan Convention Yogyakarta, Sabtu 8 Maret 2025.
Komisaris PT Indo Nuansa Abadi (INA) Adi Wardhana menyampaikan, dalam ajang ini pihaknya mengundang ratusan vendor pariwisata se-Jawa Bali, total mencapai 400 tamu undangan. Selain silaturahmi dan buka puasa bersama, momen tersebut sekaligus untuk menginformasi isu-isu tentang pariwisata.
Disampaikan isu pariwisata jadi negatif karena beberapa kejadian. Namun sebetulnya sektor pariwisata hingga saat ini masih aman dan masih nyaman. Oleh karena itu selain untuk rebranding, kegiatan tersebut juga jadi sarana menyemangati para vendor.
"Kami memilih Yogyakarta untuk menggelar even ini, karena Yogyakarta merupakan epicentrum pariwisata," tuturnya.
Komisaris PT Indo Nuansa Abadi (INA) Adi Wardhana. (Foto: Fajar Rianto / Ketik.co.id)
Ia membeberkan, kelebihan dan hebatnya Yogyakarta diantaranya pada saat adanya bencana Covid-19, destinasi wisata yang buka hanya di DI Yogyakarta. Menyandang label Daerah Istimewa, menjadikan tekanan dari pusatpun belum tentu semua dapat berlaku di Yogyakarta.
Termasuk pasca peristiwa kecelakaan di pantai Drini yang masuk wilayah DIY. Tetapi di destinasi mana saja, terutama di Bali mudah ditemui rombongan study tour SMP atau SMA dari Yogyakarta. Artinya kegiatan tersebut sebetulnya aman asal pihak vendor mulai dari bus, pengelola destinasi, rumah makan, toko oleh-oleh dan hotel mau mengikuti tata tertib yang diberlakukan oleh Dinas terkait.
"Karena itulah kita kumpulkan 120 vendor, 400 orang ini supaya lebih berhati-hati. Serta meningkatkan fasilitas dan keamanan di destinasi wisata, di hotel dan di tempat oleh-oleh mereka," jelasnya.
Ditambahkan, selain itu bagi PO Bus juga harus sesuai dengan syarat yang sudah ditentukan oleh Dinas Perhubungan daerah masing-masing. Ia menekankan acara yang digelar kali ini sebetulnya hampir sama dengan acara tahun 2024 lalu.
Namun semangat untuk kumpul dalam kesempatan ini lebih kuat lagi. Kembali diungkapkan peristiwa kecelakaan saat berwisata sebetulnya hanya satu atau dua kejadian tetapi disebarluaskan. Dicontohkan peristiwa yang terjadi di Pantai Drini Gunung Kidul DIY akhir Januari lalu. Maupun kejadian di Sidoarjo, Jawa Timur. Hingga dampaknya beberapa daerah kemudian melarang adanya study tour.
"Sebetulnya hanya satu atau dua kejadian yang kemudian di-generalisir bahwa study tour itu tidak aman," terangnya.
Untuk itulah PT INA menggelar kegiatan tersebut agar sektor pariwisata Indonesia dapat bangkit lagi
Larangan Study Tour
Terkait respon atau kebijakan larangan study tour yang ada di wilayah Jawa Barat. Adhi Wardhana berpendapat hal itu justru berpotensi akan menimbulkan masalah yang lebih besar lagi kedepannya.
"Kalau sekolah dilarang mengadakan, nanti perkelas atau individu, masing-masing bisa keluar berwisata tanpa koordinasi dengan pihak sekolah," ungkapnya.
Karena itu Adi Wardhana sepakat dengan pengetatan aturan. Mulai dari bus yang akan digunakan harus tahun terbaru, hotelnya harus sesuai standar. Serta yang tidak kalah penting harga yang dikenakan harus diringankan lagi.
Karena menurut Adi Wardhana, biaya study tour yang dikenakan di Jawa Barat sudah tidak masuk akal atau terlalu besar untuk ukuran siswa.
Berikan Semangat
Disebutkan adanya kebijakan larangan sekolah menggelar study tour berdampak penurunan minimal 50 persen bagi usaha pariwisata.
"Untuk kami dari Nuasa Utama Tour menggelar acara di Yogyakarta ini dalam rangka memberikan semangat pada para vendor se Jawa-Bali bahwa kita bisa bangkit lagi," harapnya.
Ia mengungkapkan keinginannya untuk membuat aturan atau berinovasi agar kegiatan study tour bisa diterima lagi oleh para pihak atau instansi terkait. Selain itu hingga saat ini Adi Wardhana mengaku tetap optimis.
Tetapi butuh waktu karena beberapa pihak masih trauma dengan kondisi yang sekarang. Contohnya kini banyak sekolah yang memilih berwisata menjauhi pantai pasca kejadian sebelumnya.
Diakhir keterangannya untuk membangkitkan pariwisata Indonesia, Adi Wardhana berharap semua pihak dapat berbebah terutama menyangkut keamanan dan kenyamanan bagi peserta study tour.
INA Awards 2025 juga menghadirkan puluhan anak yatim piatu dari beberapa panti asuhan. Selain diajak buka bersama, mereka juga diberikan santutan yang diserahkan secara simbolis oleh Adi Wardhana dan Presiden Direktur PT INA Joko Hidayatur Rohman. (Foto: Fajar Rianto / Ketik.co.id)
Kegiatan yang dilakukan PT INA tersebut juga mengundang puluhan anak yatim piatu dari beberapa panti asuhan. Selain diajak buka bersama, mereka juga diberikan santutan yang diserahkan secara langsung oleh Adi Wardhana dan Presiden Direktur PT INA Joko Hidayatur Rohman.
Pemenang INA Awards 2025
Dalam kesempatan ini juga dilakukan launching bus pariwisata yang diberi nama 'Koma'. Serta pengumuman para pemenang nominasi INA awards 2025, yakni:
1. Best Of The Best Hotel: Sahid Raya Hotel dan Convention Yogyakarta.
2. Best Partner Oleh-oleh: Dewata oleh-oleh.
3. Best Partner Rumah Makan & Catering: Chen chen ceria
4. Best Partner PO Bus : PO Day Bus
5. Best Partner Destinasi Wisata: Desa Panglipuran
Sedangkan Kategori yang ke 6 atau terakhir adalah Best Support dengan pemenang Firdausa Widi atau yang akrab dipanggil mas Widi.
Tercatat pria yang yang bergabung di PT INA sejak 2009 ini setahun yang lalu menjadi Ketua panitia acara gathering PT Indo Nuansa Abadi bertajuk “Nuansa Award 2024”.
Selain mendapat sertifikat penghargaan para pemenang INA Awards 2025 juga berhak memperoleh logam mulia dari penyelenggara. (*)