KETIK, CILEGON – Tahun kegiatan anggaran 2024 tinggal tersisa sekitar satu bulan lagi. Namun sayangnya, sejumlah proyek di Pemkot Cilegon ternyata mengalami gagal lelang. Tidak tanggung-tanggung nilai total proyek tersebut ketik diakumulasi sekitar Rp8 miliar.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) Kota Cilegon Simon Agustinus Mbete Wangge.
Menurut laki-laki yang biasa disapa Sam Wangge ini, ada sekira 5-6 proyek yang gagal lelang. Proyek tersebut berasal dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atau dinas.
“Lelang gagal sampai dengan awal November itu kurang lebih 5 sampai 6 paket total semuanya itu kurang lebih Rp 8 Miliar yang gagal,” katanya kepada Ketik.co.id, Jumat, 22 November 2024
Sam Wangge mengungkapkan, penyebab gagalnya lelang itu karena waktu pelaksanaan proyek tidak cukup.
“Waktu pelaksanaan tidak ada, rata-rata semua disitu. Jadi tidak bisa dilanjutkan. Nah, ini datanya akan terus berkembang nanti data fix nya di bulan Desember,” katanya.
Sam Wangge membeberkan, proyek yang gagal lelang di antaranya ada pemeliharaan dan jasa konsultan. Karena, jasa konsultan harus memiliki waktu selama satu bulan lebih.
“Yang gagal lelang di antaranya itu ada kantor Kesbang, kemudian ada pemeliharaan air mancur di alun-alun (Disperkim), kemudian ada kegiatan jasa konsultan juga terkait dengan site plan Rawa Arum di Dispora, dan ada juga kegiatan di LH (Dinas Lingkungan Hidup) itu jasa konsultan,” tutur Sam
Lebih lanjut kata dia, jadi kalau jasa konsultan kan pemilihannya itu membutuhkan waktu 1 bulan lebih. Karena waktu yang tidak cukup sehingga tidak lanjut.
Masih kata Sam Wangge, dokumen kelengkapan lelang yang disediakan OPD juga menjadi penyebab gagal lelang proyek.
Disinggung soal waktu pengajuan lelang dilakukan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kata Sam Wangge beberapa dinas mengajukan lelang itu di bulan Juli dan akhir Agustus.
“Pengajuannya di Juli-Agustus akhir, dan waktu tidak memungkinkan,” tuturnya
Sam mengaku tidak tahu kendala di dalam OPD-nya seperti apa. "Intinya ketika sudah masuk ke kami, kami langsung proses. Ketika tender gagal, dan kita lihat ada waktu, ya kita tender ulang. Asalkan masih ada waktu," tandasnya. (*)