KETIK, JAKARTA – Memasuki bulan suci Ramadhan, seluruh umat muslim di dunia diwajibkan untuk menjalani ibadah puasa. Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah lain agar mendapatkan pahala yang berlipat.
Tidak hanya bernilai ibadah, puasa rupanya juga memiliki beragam manfaat kesehatan yang baik bagi tubuh. Akan tetapi bagi sebagian orang dengan kondisi tertentu, manjalankan ibadah puasa bisa menjadi tantangan tersendiri, salah satunya bagi penderita gangguan kesehatan paru dan pernapasan.
Dikutip dari Suara.com jaringan media nasional Ketik.co.id, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa penderita gangguan kesehatan paru dan pernapasan tetap dapat menjalani ibadah puasa.
Akan tetapi saat menjalankan ibadah puasa penderita gangguan kesehatan paru dan pernapasan tetap harus memperhatikan kondisi kesehatan mereka, khususnya bagi penderita asma bronkial, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), bronkitis kronik, emfisema, atau infeksi paru.
Berikut ini adalah tips yang dapat dilakukan agar penderita gangguan kesehatan paru dan pernapasan tetap dapat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan:
1. Perhatikan Asupan Gizi untuk Kesehatan Paru
Menjaga pola makan yang seimbang sangat penting, terutama dalam hal hidrasi. Prof. Tjandra menyarankan agar saat berbuka puasa, konsumsi air dalam jumlah cukup yang harus menjadi prioritas karena rehidrasi membantu mengurangi kekentalan lendir di saluran napas.
"Ini penting bagi kesehatan paru karena kekentalan mukus di dalam saluran napas akan berhubungan dengan tingkat dehidrasi atau rehidrasi tubuh kita. Sebaiknya dihindari minuman bersoda atau minuman aditif lain," saran Tjandra dalam keterangannya, dikutip Minggu 2 Maret 2025.
Makanan yang dianjurkan untuk berbuka puasa sebaiknya pilih makanan rendah lemak serta mengandung gula alami. Makanan dalam bentuk sup juga dianjurkan serta buah dan berbagai jenis kurma.
Sementara untuk sahur, makanan yang mengandung karbohidrat berserat tinggi seperti nasi merah, roti gandum, atau makanan wholegrain lebih dianjurkan karena dapat memberikan rasa kenyang lebih lama dan menjaga energi sepanjang hari.
2. Tetap Lakukan Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik atau olahraga merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan saat menjalani ibadah puasa khususnya bagi penderita gangguan kesehatan paru dan pernapasan.
Walaupun tubuh terasa lemas akibat tidak mendapatkan asupan nutrisi saat berpuasa, namun olahraga tetap harus memperhatikan kondisi tubuh, dan dilakukan secara bertahap.
"Aktifitas fisik sesuai kemampuan kita dan ini akan sangat bermanfaat bagi kesehatan paru. Khusus mereka dengan kondisi paru tertentu maka dapat dilakukan tehnik tertentu seperti aerobik bertahap," kata Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) tersebut.
3. Konsumsi Obat dengan Teratur
Saat menjalani ibadah puasa penderita gangguan kesehatan paru dan pernapasan tetap harus mengkonsumsi obat secara teratur. Hal ini penting untuk menjadi perhatian guna menjaga kondisi tubuh mereka.
Saat menjalani ibadah puasa penting bagi penderita gangguan kesehatan paru dan pernapasan untuk menemukan pola yang tepat saat mengkonsumsi obat, disesuaikan dengan pola puasa.
“Jika obat harus diminum tiga kali sehari, bisa diatur saat berbuka, sebelum tidur setelah tarawih, dan saat sahur. Jika dua kali sehari, cukup saat berbuka dan sahur,” pungkasnya. (*)