KETIK, SURABAYA – Tren arsitektur Green Building masih menjadi arsitektur primadona pada 2025. Konsep bangunan hijau masih menjadi isu global.
Hal itu diungkapkan Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jawa Timur, Gayuh Budi Utomo usai Exclusive Gathering Pameran ARCH:ID 2025 Surabaya Edition, di Surabaya, Kamis, 7 November 2024.
"Memang itu sudah menjadi isu global sehingga masih akan menjadi tren arsitektur 2025," katanya.
Gayuh menjelaskan sustainable architecture mulai banyak diminati masyarakat, diikuti pihak pemerintah dan swasta.
"Isu global warming sebagai pekerjaan rumah (PR) bersama. Sehingga ini bukan tentang satu atau dua pihak tapi tentang semuanya," ujarnya.
Sektor pemerintahan telah memberi aturan jika bangunan luasnya di atas 5.000 meter persegi harus memiliki sertifikat Green Building.
"Komunitas-komunitas yang berbasis suistanability keberlanjutan itu sudah mulai banyak," kata Gayuh.
Arsitek memiliki tugas untuk sosialisasi dan mendampingi masyarakat maupun pemerintah untuk mengenalkan dan mengaplikasikan bangunan hijau dan gaya hidup hijau.
"Kebanyakan di kota besar banyak yang memakai desain suistainability, khususnya wilayah industri dan kota besar," ujarnya.
Gayuh menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya sudah menggunakan green building.
"Pemkot dan pemprov sudah memakainya. Kalau di pemprov ini sudah akan melakukan renovasi berbasis bangunan hijau, di Dinas PU Ciptakarya Jatim," tuturnya.
Pameran arsitektur ARCH:ID edisi ke-5 direncanakan akan berlangsung pada 8 hingga 11 Mei 2025 di ICE BSD, Tangerang. Dengan IAI Jawa Timur, dengan harapan dapat mengekspos potensi arsitek khususnya di Jawa Timur untuk bisa berkolaborasi dengan para pelaku industri arsitektur dan konstruksi.
Kurator pameran, diantaranya arsitek Achmad D. Tardiyana, arsitek Antonius Richard Rusli dan arsitek Alvar Pradian.
Alvar menyebut, pameran ini menjadi peluang bagi arsitek di Jawa Timur untuk terlibat dalam komponen event seperti exhibition, konferensi, talk series, di bawah tema Performative Archipelago. (*)