KETIK, PACITAN – Pada Rabu siang, 18 Desember 2024, suasana di jalur Pacitan-Ponorogo tampak biasa saja.
Tetapi, di jalur Desa Gemaharjo, Kecamatan Tegalombo, kecelakaan tragis terjadi yang melibatkan sebuah truk mixer berwarna putih yang meluncur tak terkendali.
Truk itu terjun ke jurang sedalam 8 meter setelah mengalami rem blong, menambah panjang daftar kecelakaan di bulan Desember.
Ceritanya, Diki Efendi (40), sang pengemudi truk, dan kernetnya, Melvio Windy Putra (16), tengah dalam perjalanan dari Ponorogo menuju Pacitan. Sejatinya, mereka sudah terbiasa melewati jalur tersebut dengan penuh hati-hati.
Ketika mereka sampai di sebuah turunan tajam, tiba-tiba Diki merasakan pedal rem truk tidak berfungsi.
Seketika, jantungnya berdegup kencang. Meski sudah berusaha menahan laju truk dengan segala cara, rem yang blong membuat kendaraannya tak bisa dikendalikan.
Dalam hitungan detik, truk itu meluncur liar ke sisi kiri jalan, menabrak pembatas dan akhirnya terjerembab ke jurang.
Di dalam kabin, Melvio yang duduk di samping Diki langsung terlempar karena benturan keras.
Tubuhnya terhimpit di dalam kendaraan yang terbalik. Tangannya dan kakinya terasa sakit luar biasa. Diki yang sedikit lebih beruntung, hanya mengalami luka ringan, namun ketakutannya tak kalah besar.
Dengan susah payah, ia berusaha keluar dari truk yang terbalik dan berteriak meminta pertolongan.
Warga sekitar yang mendengar suara benturan keras segera berlarian menuju lokasi kecelakaan. Mereka menemukan Diki dan Melvio dalam kondisi terhimpit kendaraan, dan langsung memberikan pertolongan pertama sebelum membawanya ke Puskesmas Gemaharjo.
Melvio mengalami patah tulang di tangan dan kaki kirinya, sementara Diki meski terluka, dapat bertahan.
Pihak kepolisian yang tiba di lokasi segera melakukan penyelidikan dan mengonfirmasi bahwa kecelakaan ini disebabkan oleh rem yang gagal berfungsi.
Kasat Lantas Polres Pacitan, AKP Dwi Purwanto, menyatakan, "Kondisi turunan yang tajam membuat kecelakaan ini semakin fatal. Ini adalah akibat dari rem yang blong, yang menyebabkan truk tidak bisa dikendalikan oleh pengemudi," paparnya, Rabu, 18 Desember 2024.
Pun, evakuasi truk yang terperosok ke dalam jurang membutuhkan waktu cukup lama. Pihak berwenang harus menunggu truk derek yang akan menarik truk besar tersebut keluar dari jurang. Sementara itu, warga dan petugas terus berjaga di lokasi untuk memastikan keamanan.
Insiden ini menjadi pengingat bagi banyak pengemudi yang kerap melintasi jalur curam.
Kasat Lantas mengingatkan pentingnya memeriksa kendaraan sebelum perjalanan, terutama sistem pengereman.
"Keselamatan di jalan sangat bergantung pada kondisi kendaraan. Pemeriksaan berkala, terutama pada rem, sangat penting untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan," tegasnya.
Diki dan Melvio mungkin selamat, namun mereka tidak akan pernah melupakan detik-detik menegangkan saat truk yang mereka kendarai terjun bebas ke jurang. Sebuah pengalaman yang, meski pahit, mengajarkan betapa berharganya keselamatan di jalan raya.