KETIK, SURABAYA – Alpukat (Persea americana) bukan hanya lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi yang memberikan berbagai manfaat kesehatan, terutama untuk jantung.
Berbagai penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa konsumsi alpukat secara rutin dapat membantu menurunkan risiko penyakit kardiovaskular melalui beberapa mekanisme.
Berikut adalah paparan manfaat alpukat untuk jantung berdasarkan hasil penelitian.
1. Menurunkan Kolesterol Jahat (LDL) dan Meningkatkan Kolesterol Baik (HDL)
Salah satu studi yang dipublikasikan di Journal of the American Heart Association (2015) menemukan bahwa konsumsi satu buah alpukat per hari dapat menurunkan kadar LDL (low-density lipoprotein) secara signifikan pada orang dewasa dengan kelebihan berat badan atau obesitas. Hal ini disebabkan oleh kandungan asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA) yang tinggi dalam alpukat, yang secara efektif menurunkan kadar kolesterol total dan LDL tanpa menurunkan HDL.
2. Mengandung Beta-Sitosterol yang Menurunkan Kolesterol
Alpukat mengandung senyawa fitosterol, terutama beta-sitosterol, yang memiliki struktur mirip dengan kolesterol sehingga dapat menghambat penyerapan kolesterol di usus. Sebuah penelitian dalam Pratama Medika menunjukkan bahwa konsumsi jus alpukat secara rutin mampu menurunkan kadar kolesterol pada individu dengan hiperkolesterolemia.
3. Mengontrol Tekanan Darah
Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung. Alpukat kaya akan kalium, mineral yang berperan penting dalam mengatur tekanan darah. Sebuah penelitian dari Universitas Abdurachman Saleh menunjukkan bahwa konsumsi alpukat berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah karena kalium meningkatkan ekskresi natrium dan membantu relaksasi pembuluh darah.
4. Efek Antioksidan untuk Melindungi Pembuluh Darah
Alpukat mengandung berbagai antioksidan seperti vitamin E, vitamin C, dan lutein, yang membantu mencegah kerusakan oksidatif pada dinding pembuluh darah. Penelitian dari Universitas Jember menyatakan bahwa antioksidan dalam alpukat dapat menghambat proses oksidasi LDL, yang merupakan pemicu utama aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah).(*)
