Waspada Macet! Besok Ada Pawai Budaya di Kota Malang, Lewat Kayutangan Heritage

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Muhammad Faizin

26 April 2024 08:16 26 Apr 2024 08:16

Thumbnail Waspada Macet! Besok Ada Pawai Budaya di Kota Malang, Lewat Kayutangan Heritage Watermark Ketik
Ilustrasi kawasan Kayutangan Heritage yang akan dilewati oleh Pawai Budaya besok. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Pawai budaya untuk memeriahkan HUT ke-110 Kota Malang bakal berlangsung pada besok, Sabtu (27/4/2024). Sejumlah ruas jalan di Kota Malang diprediksi mengalami kemacetan, tak terkecuali Kayutangan Heritage. 

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menjelaskan meskipun melintas di Kayutangan Heritage, namun tidak menutup seluruh badan jalan. 

"Konsekuensinya ada rekayasa lalu lintas namun tidak menutup 100 persen. Kami upayakan Kayutangan dan Basuki Rahmat tidak ditutup. Kita gunakan satu sisi saja, sebelah timur mobil dapat lewat. Intinya tetap ada kendaraan yang lewat," ujar Widjaja, Jumat (26/4/2024). 

Pawai Budaya besok akan dimulai dari Balai Kota Malang dan berakhir di Perpustakaan Kota Malang. Jumlah peserta yang tergabung mencapai 30-35 regu yang tak hanya diikuti oleh OPD namun juga masyarakat. 

"Ini merupakan kegiatan pawai yang mengumpulkan banyak orang. Di mana yang membedakan kalau tahun lalu di ikuti OPD sekarang diikuti oleh masyarakat. Berarti antusiasnya semakin banyak meskipun hari Sabtu," lanjutnya. 

Pada pelaksanaannya masyarakat dilarang memarkirkan kendaraannya di Kayutangan Heritage hingga Jalan Semeru. Jaya juga menyarankan agar barikade dapat disiapkan guna masyarakat dapat menikmati pawai tersebut. 

"Di Jalan Majapahit kami larang tidak boleh ada kendaraan parkir termasuk di Kayutangan sampai dengan Jalan Semeru. Pawai ini membutuhkan space yang cukup, karena ada kendaraan yang lebarnya 4 meter," tambahnya. 

Begitu pula dengan Jalan Majapahit juga diterapkan penutupan satu sisi hingga menuju arah Jalan MGR Sugiyo Pranoto. Kendati demikian masyarakat tetap diimbau untuk menghindari area tersebut. 

"Tidak ruas jalan yang ditutup hanya dipakai sebagian saja. Karena di Jalan Majapahit lebar jalanya hanya 7 meter maka kemungkinan itu akan terjadi hambatan. Untuk kendaraan-kendaraan jalan Majapahit, Basuki Rahmat dan Semeru dapat di hindari oleh pengguna jalan," ungkapnya. 

Agar tidak terjadi penumpukan peserta pawai budaya di lokasi finish maka akan diterapkan metode ganjil genap pada peserta. 

"Finishnya di Perpustakaan menjelang Jalan Ijen. Bagi peserta kami buat yang ganjil belok kiri dan yang genap belok kanan. Silahkan peserta yang sudah selesai dapat di jemput di titik yang sudah kami tentukan," tutup Jaya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Pawai Budaya Rekayasa Lalu Lintas Kota Malang Pawai Budaya Kota Malang kemacetan Kota Malang Kota Malang