KETIK, MALANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang segera memeriksa hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Tahun ini ditargetkan pemeriksaan kesehatan menyasar hingga 7.500 hewan kurban.
Kepala Bidang Peternakan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono, merinci sejumlah 1.800 ekor sapi, 5.200 kambing, dan 500 domba akan diperiksa kesehatannya. Pemeriksaan akan dimulai pada 2–9 Juni 2025 di seluruh kecamatan yang ada di Kota Malang.
"Pemeriksaan di tempat-tempat penjualan hewan kurban yang tersebar di lima kecamatan. Dari 5–9 Juni yang bertepatan dengan Hari Tasyrik, kami akan melaksanakan pemeriksaan ante mortem dan post mortem di lokasi penyembelihan seperti masjid, mushola, maupun tempat pemotongan lainnya," ujarnya, Sabtu, 17 Mei 2025.
Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan kesehatan dan kelayakan hewan kurban. Selain itu guna mencegah persebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lumpy Skin Disease (LSD) dan penyakit zoonosis lainnya.
Dispangtan Kota Malang akan menerjunkan lima tim dari gabungan petugas Dispangtan, mahasiswa FKH dan Fapet Universitas Brawijaya untuk disebar ke tiap kecamatan.
"Total ada 62 petugas dari internal Dispangtan, ditambah 400 mahasiswa dari FKH UB dan 250 mahasiswa dari Fapet UB," katanya.
Hingga pertengahan Mei, belum ada data resmi terkait arus masuk hewan kurban ke Kota Malang. Diprediksi distribusi hewan akan terlihat pada H-7 Idul Adha dengan jumlah yang tidak berbeda jauh dari target hewan yang diperiksa.
Ia juga menegaskan bahwa hewan yang masuk ke Kota Malang wajib disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang diterbitkan dari daerah asal.
"Kami tidak mendirikan pos pemeriksaan di perbatasan. Pemantauan kami lakukan bersamaan dengan kegiatan pemeriksaan lapangan mulai 2 Juni. Diperkirakan terjadi kenaikan sekitar satu persen dari kebutuhan hewan kurban dibanding tahun lalu," tutupnya.(*)
