YPKABK Surabaya Pamerkan Hasil Karya Disabilitas di Charity Natal Shangri-La Hotel

Kontributor: Aurellia Farrel
Editor: Muhammad Faizin

2 Desember 2024 16:30 2 Des 2024 16:30

Thumbnail YPKABK Surabaya Pamerkan Hasil Karya Disabilitas di Charity Natal Shangri-La Hotel Watermark Ketik
Stan Yayasan Peduli Kasih ABK di Shangri - La hotel Surabaya (foto: Farrel/ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Yayasan Peduli Kasih Anak Berkebutuhan Khusus (YPKABK) Surabaya memamerkan hasil karya disabilitas di acara Charity Natal Shangri-La Hotel, Sabtu, 30 November 2024. 

Di sana para pengunjung bisa melihat dan membeli beragam hasil karya Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) dan disabilitas.  Mulai dari makanan dan minuman hingga ragam hasta karya cantik buatan asli tangan mereka. Ada gantungan kunci, stiker, tas dompet, ukiran, pajangan dinding dan sebagainya. 

Sawitri Retno Hadiati, Founder YPKABK mengatakan bahwa hasta karya yang dipamerkan ini mengangkat tema budaya khas Jawa Timur. Seperti Mataraman (Trenggalek), Pamekasan (Madura) dan Arek (Surabaya).

"Jatim ada 10 budaya, tapi kami ambil 3 saja. Mataraman (Trenggalek), Pamekasan (Madura) dan budaya Arek (Surabaya)," terang dokter lulusan S2 University of Newcastle Australia ini.

Harga produk yang dijual cukup terjangkau, mulai Rp25 ribu hingga ratusan ribu. Pada Ketik.co.id, Sawitri menunjukkan salah satu karya paling laris dipasaran buatan Gabriel Ethan Shaka (Jibi), anak kecil umur 9 tahun yang didiagnosa Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified (PDD-Nos).

Kondisi seseorang yang mengalami gangguan keterampilan sosial, perkembangan bahasa dan perilaku alias autism.

Di yayasan ini, mendiang Jibi membuat kerajinan unik yang menarik perhatian pengunjung. "Ada stiker punya Jibi. Stiker sama gantungan kunci" terang Sawitri.  

 

Foto Ragam karya yang dihasilkan dari YPKABK (Foto : Farrel/Ketik.co.id)Ragam karya yang dihasilkan dari YPKABK (Foto : Farrel/Ketik.co.id)

 

Tak hanya itu, mantan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini menunjukkan hasil karya Yamamah. Perempuan asal Pamekasan yang menyandang disabilitas fisik di tangan dan kakinya. 

Perempuan 40 tahun itu membuat berbagai kerajinan cantik hasil tangannya yang cekatan. Seperti tas, dompet, tempat tisu, vas bunga, dan lain-lain. 

Hadari, suami Yamamah yang hadir mewakili istrinya mengungkapkan bahwa dia memang sosok perempuan cekatan dan kreatif.

Selain kerajinan tangan, Yamamah juga seorang penjahit profesional di tengah keterbatasan yang dimiliki.

"Ini baju yang istri saya bikin, celananya juga," kata Hadari sembari menunjukkan baju batik berwarna hijau tosca dan celana hitam buatan istrinya. 

 

Foto Hadari memamerkan hasil karya istrinya Yamamah (foto : Farrel/ketik.co.id)Hadari memamerkan hasil karya istrinya Yamamah (foto : Farrel/ketik.co.id)

 

Yamamah  bergabung di YPKABK sejak 2 bulan lalu. Jahitannya tampak rapi dan motif batik yang dikenakan Hadari menarik. Menurut keterangan sang suami, Yamamah sering banjir orderan sampai ke luar kota, salah satunya Bandung, Jawa Barat. 

Kemampuan Yamamah tidak berhenti pada menjahit, perempuan ini juga jago membuat kue-kue basah dan sering banjir orderan. 

"Alhamdulillah, hasilnya bisa untuk tambahan anak dan istri," ungkap Hadari pada Ketik.co.id.

Selain memamerkan hasil karya, yayasan ini mengadakan pelatihan melukis, meronce, dan menggambar secara gratis bagi orang tua yang ingin mengembangkan bakatnya. Pelatihan ini dibuka untuk umum hingga tanggal 22 Desember setiap weekend (Sabtu dan Minggu).

Tombol Google News

Tags:

yayasan peduli kasi ABK Hotel Shangri-La Surabaya Sawitri Retno Hadiati Charity natal