KETIK, MALANG – Perayaan akhir tahun 2024 di Kota Malang diwarnai dengan 100 UMK yang berhasil naik kelas. Hal tersebut menjadi salah satu indikator terealisainya 11 program prioritas yang dirancang oleh Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan.
Iwan menjelaskan sebelum naik kelas, dilakukan review dan penilaian terhadap para pelaku UMKM. Terlebih saat ini Kota Malang memiliki sekitar 21.270 UMKM yang aktif dan di bawah binaan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang.
"UMKM kita jumlahnya cukup besar tapi kita ambil 100. Mereka kita dorong untuk naik kelas sehingga dapat memberikan motivasi kepada UMKM yang lainnya," ujar Iwan, Jumat 27 Desember 2024.
Untuk terus mendorong UMKM naik kelas, Pemkot Malang akan mendorong dengan mengenalkan produk melalui event besar. Untuk itu digelar kegiatan bertajuk Gebyar UMKM Naik Kelas 2024 selama empat hari berturut-turut dari 27-31 Desember 2024.
Masyarakat yang datang di Gebyar UMKM Naik Kelas 2024. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)
"Eventnya juga sangat strategis menurut saya, Pak Sekda, Pak Kepala Diskopindag mengatur rangkaian daripada akhir tahun. Ada beberapa aktifitas yang dilakukan seperti gebyar pajak, lomba anak sekolah, dan juga diiringi musik," jelasnya.
Pemkot Malang juga mengeluarkan surat edaran agar seluruh OPD datang dan berbelanja produk-produk UMKM yang memenuhi setiap lantai di Malang Creative Center (MCC). Dengan demikian pelaku UMKM dapat terdampak dari gelaran tersebut.
"Mudah-mudahan niat kita untuk bisa memberikan daya ungkit kepada UMKM dan meningkatkan komitmen semangat UMKM naik kelas. Ini apresiasi luar biasa bagi saya untuk pelaksanaan Gebyar UMKM Naik Kelas 2024," lanjutnya.
Sementara itu Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan pergerakan ekonomi pelaku UMKM sudah sangat luar biasa. Terlebih beberapa UMKM yang berhasil naik kelas telah ekspor produk hingga ke luar negeri.
"Sampai hari ini banyak sekali rekan-rekan yang sudah melakukan ekspor. Kalau yang sudah diambil produknya itu di Jawa Bali. UMKM yang ekspor tadi bolen ke Perancis, keripik nangka, kopi ke Timur Tengah," ujar Eko.
Melalui pengikutsertaan UMKM ke event pameran, tidak hanya bermanfaat pada tingkat penjualan, namun menjadi peluang untuk memperluas pasar.
"UMKM diajak berpartisipasi di ajang pameran supaya ada potensi yang lebih besar untuk menggaet para buyer. Salah satunya menaikkan produktivitas dan omset," tutupnya. (*)