Komunitas Sahabat Alam Sumenep Gelar Aksi Bersih-Bersih di Sungai, Limbah Popok Bayi Paling Dominan

Jurnalis: Ach. Suni
Editor: Naufal Ardiansyah

1 September 2024 00:35 1 Sep 2024 00:35

Thumbnail Komunitas Sahabat Alam Sumenep Gelar Aksi Bersih-Bersih di Sungai, Limbah Popok Bayi Paling Dominan Watermark Ketik
Aksi bersih-bersih sampah di sungai di bawah jembatan Desa Bilaporah Barat Kecamatan Ganding, Sumenep. (Foto: Dok. KSA)

KETIK, SUMENEP – Komunitas Sahabat Alam (KSA) patut diacungi jempol karena melakukan aksi nyata berupa bersih- bersih sampah di sungai di Desa Bilaporah Barat Kecamatan Ganding, Sumenep. 

Sudah beberapa hari mereka melakukan kerja bakti demi keselamatan lingkungan. Sabtu, 31 Agustus 2024 merupakan hari ketujuh dalam perjalanan kerja bakti oleh Tim KSA. 

Belasan pemuda yang tergabung dalam Komunitas Sahabat Alam tersebut merupakan gabungan pemuda dari Desa Lenteng Barat, Bilaporah Barat, Bilaporah Timur, Bilaporah Rebba, Ganding, dan Desa Talaga.

Komunitas tersebut diinisiasi oleh Hakiki yang berdomisili di Dusun Trebung Desa Lenteng Barat Sumenep. Menurut Hakiki, ada sekitar belasan karung sampah popok yang sudah dievakuasi.

"Ini sungguh keterlaluan. Masak sungai jadi tempat pembuangan sampah. Sungai bukan tempat sampah. Kan ada tempat lain untuk membuang sampah," jelas Hakiki dengan nada jengkel atas sikap oknum tak bertanggung jawab tersebut. 

Foto Foto bersama anggota KSA di atas jembatan sungai  sebelum melakukan aksi  bersih-bersih sampahFoto bersama anggota KSA di atas jembatan sungai sebelum melakukan aksi bersih-bersih sampah. (Foto: Dok. KSA)

Sampah yang dievakuasi oleh KSA tersebut rata-rata didominasi oleh sampah popok baby. Sungai yang ada di Desa Bilaporah Barat tersebut merupakan pemisah antara Dusun Laok Sungai dan Daja Sungai.

Tapi diatas sungai tersebut sudah terbangun jembatan yang menghubungkan kedua Dusun tersebut. Sayangnya sungai di bawah jembatan tersebut justru dijadikan jalan pintas yang salah untuk membuang sampah.

Selain mencemari lingkungan, tambah Hakiki, sampah di sungai tersebut justru mencemari manusia. Karena, menurut Hakiki, aliran sungai tersebut masih dijadikan mandi dan mencuci pakaian oleh masyarakat. Karena menurut Hakiki sungai tersebut termasuk aliran sungai Saroka yang bermuara di Desa Kebundadap Timur Kecamatan Saronggi.

Ke depan Hakiki mengharapkan agar masyarakat peduli terhadap sungai dan lingkungan sekitar. Kalau membuang sampah jangan justru sungai sebagai tempatnya. Masih ada tempat lain yang layak untuk membuang sampah. (*)

Tombol Google News

Tags:

Hakiki Komunitas Sahabat Alam Peduli lingkungan bersih-bersih sampah di sungai Desa Bilaporah Barat