Selama Ramadan, Sampah di Kota Surabaya Capai 200 Ton per Hari

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Marno

2 April 2023 10:46 2 Apr 2023 10:46

Thumbnail Selama Ramadan, Sampah di Kota Surabaya Capai 200 Ton per Hari Watermark Ketik
Komunitas Nol Sampah bersama beberapa komunitas peduli lingkungan dan DLH Surabaya menggelar bagi takjil ramah lingkungan. (Foto : M. Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Dinas Lingkungan Kota Surabaya mencatat selama bulan Ramadan sampah di Kota Pahlawan ini mencapai 100 hingga 200 ton per hari. Jumlah ini bisa bertambah menjelang Idul Fitri sekitar 400 hingga 500 ton. Kondisi ini membuat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengeluarkan surat edaran tentang bulan Ramadan tanpa sampah.

"Kami melakukan gerakan kampanye untuk mengurangi sampah plastik dengan membagikan takjil dengan tas kain untuk mengurangi sampah plastik yang sering digunakan dalam bagi-bagi takjil," terang Co Founder Komunitas Nol Sampah, Hanie Ismail, Minggu (2/4/2023).

Jika dilihat dari komposisi sampah di Kota Surabaya pada tahun 2021, Sampah sisa makanan yang dominan, mencapai 54 persen lebih, sampah kertas 14 persen dan Sampah plastik 22 persen. Jumlah sampah plastik ini meningkat dibandingkan tahun 2017 yang hanya 14 persen. 

Berdasarkan studi yang dilakukan ITS dengan beberapa lembaga pada tahun 2021, di TPA Benowo diketahui 5 jenis plastik terbanyak adalah tas kresek (27%),  plastik peralatan makan sekali pakai (18%), popok dan pembalut (17%), botol minuman (14%) dan plastik kemasan (8%). "Yang menarik sampah plastik alat makan/minum sekali pakai yang terus meningkat tajam akhir-akhir ini," jelas Hanie.

Selama bulan Ramdan, sampah yang meningkat adalah sampah sisa makanan, tas kresek dan alat makan sekali pakai.

Untuk memimalisasi sampah plastik, Komunitas Nol Sampah Surabaya mengkampanyekan bagi takjil tanpa menggunakan plastik. Kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, komunitas peduli Lingkungan seperti trashbag Community  dan Kampung Iklim Sambikerep i. "Takjil akan ditempatkan di kotak yang bisa dipakai berulang kali. Begitu dengan minum akan menggunakan botol yang bisa dipakai berulang kali," ungkap Hanie.

Hanie berharap edukasi yang dilakukan ini bisa menjadi pembelajaran bagi warga Kota Surabaya untuk mengubah gaya hidup. "Semoga bisa seminimal mungkin tidak menghasilkan sampah yang akan menjadi beban bagi bumi," ucapnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Peduli lingkungan Komunitas Peduli Lingkungan Sampah Plastik DLH Surabaya Komunitas Nol Sampah Surabaya