Penjualan Produk Tembakau Alternatif Naik 200 sampai 300 Kali Lipat!

Jurnalis: Husni Habib
Editor: M. Rifat

11 Oktober 2024 08:01 11 Okt 2024 08:01

Thumbnail Penjualan Produk Tembakau Alternatif Naik 200 sampai 300 Kali Lipat! Watermark Ketik
Parlin Harbet selaku Brand and Marketing Manager Sixhill (kiri) saat menunjukkan produk tembakau alternatif produksi Sixhill. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Saat ini keberadaan produk tembakau alternatif atau Heat Not Burn (HNB) semakin menunjukkan perkembangan signifikan.

Seperti yang tercatat di Uni Eropa sebanyak 6,1 juta perokok telah beralih menggunakan Produk Tembakau Alternatif sebagai cara untuk berhenti merokok dan 1,5 juta perokok di Inggris telah berhasil berhenti merokok dengan menggunakan metode tersebut.

Berangkat dari hal tersebut, salah satu produsen rokok alternatif Sixhill terus berinovasi dengan memperkenalkan beragam produknya yang diklaim lebih sehat dari produk rokok konvesional.

Parlin Harbet selaku Brand and Marketing Manager Sixhill mengatakan produk tembakau produksinya dijamin bebas kandungan tar, hal ini karena tembakau yang mereka pasarkan dikonsumsi dengan cara dipanaskan, bukan dibakar seperti rokok konvensional.

"Produk kami ini dijamin bebas kandungan Tar karena dipanaskan. Bukan dibakar seperti rokok konvensional," terang Parlin, Kamis 2024.

"Akan tetapi kalau ditanya apakah bebas nikotin, tentu saja tidak. Karena biar bagaimanapun namanya produk tembakau tetap mengandung nikotin," imbuhnya.

Lebih lanjut, untuk Indonesia sendiri pasar produk tembakau alternatif bisa dibilang berpotensi untuk bisa berkembang lebih besar. Hal ini lantaran pemain didalamnya masih sedikit dan belum banyak dilirik.

Untuk produk Sixhill sendiri yang baru dipasarkan di Indonesia pada Februari 2023 hingga September 2024 ini kenaikan penjualannya sudah sekitar 200 hingga 300 kali lipat. Hal ini tentu menunjukkan jika pangsa pasarnya sangat berkembang.

"Kita tiap bulan ada pasti ada kenaikan penjualan minimal 40 sampai 50 persen," tambahnya 

"Untuk produk tembakau alternatif di Indonesia masih sekitar 7 persen kalau dibandingkan dengan pasar tembakau konvensional," sambungnya.

Akan tetapi walaupun memiliki potensi besar untuk dikembangkan, namun terdapat tantangan yang cukup berat, yakni bagaimana memperkenalkan produk tembakau alternatif kepada masyarakat.

Tidak hanya diklaim lebih sehat karena tidak memiliki kandungan Tar. Produk tembakau alternatif juga lebih hemat jika dibandingkan dengan rokok konvensional.

"Tantangan kita ya bagaimana memperkenalkan ini loh produk kita lebih sehat dan lebih hemat," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

HNB Produk Tembakau Alternatif Rokok Konvensional Tar nikotin pertumbuhan