KETIK, BLITAR – Kawanan perampok yang beraksi di rumah Dinas Wali Kota Blitar, Jawa Timur, diduga menggunakan mobil dengan nomor polisi pelat merah. Mereka menyekap wali kota Blitar Santoso dan istrinya, lalu menggasak uang tunai ratusan juta serta perhiasan.
Itu diungkap Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono. Ia menyebutkan, awalnya para perampok memasuki area rumah dinas lewat gerbang samping. "Mereka [pelaku] naik mobil pelat merah," kata Argo, Senin (12/12) saat memberikan keterangan kepada awak media.
Kejadian itu terekam melalui kamera CCTV di sisi luar, serta diperkuat keterangan tiga personel Satpol PP yang berjaga di pos. Tiga orang itu juga sempat disekap saat kejadian. Namun, Argo menduga pelat merah itu palsu untuk mengelabui petugas jaga di rumah dinas.
Saat memasuki rumah dinas, dengan senjata tajam, para perampok itu kemudian mengancam agar wali kota menunjukkan tempat penyimpanan uang tunai dan harta berharga lainnya.
Mereka kemudian menyekap wali kota dan istrinya dengan cara diikat dan dilakban. Beruntung, kata Argo, korban tak terluka. "Uang cash Rp 400 juta serta perhiasan dibawa para pelaku," katanya.
Saat ini polisi terus menyelidi kasus tersebut. Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), pengumpulan keterangan wali kota, istri, serta penjaga yang mengalami penyekapan juga telah dilakukan. Selain Polres Blitar, kasus ini sekarang juga ditangani langsung oleh Ditreskrimum Polda Jatim. (*)