Tradisi Unik di Pacitan, Ayam Diputar-putar pada Tiang Agar Tidak Kabur

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Mustopa

19 Januari 2024 08:53 19 Jan 2024 08:53

Thumbnail Tradisi Unik di Pacitan, Ayam Diputar-putar pada Tiang Agar Tidak Kabur Watermark Ketik
Seorang warga di Pacitan yang tengah memutar-mutar ayam di sekeliling tiang rumah. (Foto: Sutarmi for Ketik)

KETIK, PACITAN – Ada tradisi unik di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, yang dilakukan oleh sebagian masyarakatnya. Tradisi tersebut adalah memutar-mutar ayam di tiang rumah.

Ritual ini sudah dilakukan turun-temurun oleh masyarakat. Menurut kepercayaan mereka, memutar-mutar ayam di tiang rumah akan membuat ayam tersebut merasa nyaman dan betah di lingkungannya.

Dengan cara itu diyakini hewan berkaki dua tersebut tidak akan pergi jauh. Bahkan akan selalu ingat jalan pulang menuju kandang.

Biasanya hal ini dilakukan oleh pemilik ternak saat ayam tersebut baru saja tiba di rumah selepas pembelian. Ayam akan diputar-putar di tiang rumah sebanyak tiga kali sebelum dimasukkan ke dalam rumah barunya.

Salah satu warga Pacitan yang masih mempertahankan tradisi ini adalah Sutarmi (56), warga Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan. Cara itu dilakukannya selepas pembelian dari pasar maupun dari perorangan.

"Kan ayamnya ini masih belum kenal dengan lingkungan barunya. Nah, ini salah satu cara untuk mengenalkan rumah barunya," katanya, Jumat (19/1/2024).

Dia menambahkan, bahwa tradisi ini sudah dilakukan oleh keluarganya sejak dulu. Setiap kali usai dari pasar membeli ayam, selalu di anjurkan untuk melakukan ritual itu.

"Tradisi ini sudah turun-temurun dilakukan oleh keluarga kami. Menurut kepercayaan kami, memutar-mutar ayam di tiang rumah akan membuat ayam tersebut betah dan tidak akan pergi jauh," terangnya kepada ketik.co.id. 

Ibu anak satu itu juga menyebut bahwa tradisi ini menjadi salah satu bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang diberikan berupa ayam.

"Ya ini juga sebagai bentuk rasa syukur kami kepada Gusti Allah SWT karena telah diberikan rezeki berupa ayam," jelasnya menambahkan.

Meskipun tradisi ini sudah dilakukan turun-temurun, namun tidak semua masyarakat Pacitan masih mempertahankannya. Ada juga mereka yang menganggap tradisi ini sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman.

Bagi masyarakat yang masih mempertahankannya, tradisi ini tetap memiliki makna tersendiri.

Kendati demikian, mereka yang meyakini, ini tak hanya sekadar tradisi, namun juga sebagai bentuk kepercayaan dan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa.(*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan Tradisi Unik di Pacitan Warga Unik Pacitan