Wakil Rakyat dari PKB Sidoarjo Bantu Balita Stunting Terkena Tuberkulosis

Jurnalis: Fathur Roziq
Editor: Marno

27 Juli 2023 04:40 27 Jul 2023 04:40

Thumbnail Wakil Rakyat dari PKB Sidoarjo Bantu Balita Stunting Terkena Tuberkulosis Watermark Ketik
Irodatul menerima bantuan makanan dan minuman dari anggota DPRD Sidoarjo Dhamroni Chudlori yang datang ke rumahnya di Desa Sawocangkring, Kecamatan Wonoayu, pada pada Rabu (27/6/2023). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

KETIK, SIDOARJO – Tanggal 5 April 2023 lalu, usia Anisah genap 2 tahun. Seharusnya, berat badan (BB) balita seusia dia sudah lebih dari 12 kilogram. Namun, BB Anisah kini cuma 8,9 kilogram. Penyakit tuberkulosis juga tengah bersarang di tubuhnya.

Rabu siang, sekitar pukul 10.00, Anisah tengah tertidur pulas. Sang ibu, Irodatul Mufarokhah, terlihat bersamanya di ruang belakang rumah mereka. Sudut Dusun Lumbang, Desa Sawocangkring, Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.

Tubuh Anisah tergolek di atas kasur. Beralas kain sarung motif kotak-kotak. Wajah lucunya tersembunyi di lubang kasur yang tanpa ditutup seprei. Kuncir kecil di rambut menguatkan mimik lucu balita berkulit putih itu. Lelap sekali Anisah tidur sehingga dia tidak mendengar tamu-tamu datang.

Ada bidan Desa Sawocangkring Tri Agustin. Ada pula Oppie Ristantia, penanggung jawab gizi Puskesmas Wonokasian, petugas dari desa. Mereka bersama anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo Dhamroni Chudlori yang sedang berkunjung.

”Assalaamualaikum,” kata Tri Agustin.

”Waalaikumsalaam,” jawab Irodatul.

Perempuan 36 tahun itu tergopoh-gopoh keluar dari bilik rumahnya. Bilik itulah tempat tinggal keluarganya. Bangunan rumah utuh sebenarnya berdiri. Namun, baru berupa tembok-tembok yang disangga beton dan belum dipelur. Lantainya masih tanah. Plafon, genting, dan semua bagian atap belum terpasang. Panas matahari turun begitu tajam.

Foto Wakil Rakyat dari PKB Dhamroni Chudlori berbincang dengan Irodatul dan petugas Puskesmas Wonokasian, Kecamatan Wonoayu, tentang pengobatan balita Anisah yang sakit TB.  (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)Wakil Rakyat dari PKB Dhamroni Chudlori berbincang dengan Irodatul dan petugas Puskesmas Wonokasian, Kecamatan Wonoayu, tentang pengobatan balita Anisah yang sakit TB. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

Irodatul terlihat berkerudung dan mengenakan daster. Dia juga memakai masker. Mengapa? Pandemi Covid-19 memang telah berlalu. Namun, setiap hari, Irodatul terbiasa mengenakan masker. Terutama saat menerima tamu. Itu tidak lepas dari kondisi putrinya, Anisah.

Bocah mungilnya tertular tuberkulosis (TB). Itu terjadi sekitar 3 bulan lalu. Anisah dititipkan ke rumah neneknya. Sebab, Irodatul harus membantu menopang tiang ekonomi keluarganya bersama sang suami, Masduki, 34 tahun. Masduki bekerja sebagai kuli bangunan.

Ternyata di rumah sang nenek, ada seorang paman Anisah yang menderita TB. Anisah yang lucu suka digendong-gendong. Sering kumpul dan berinteraksi intens. Dia pun tertular TB. Hal yang sama pernah menimpa kakaknya, Arief. Namun, bocah 13 tahun itu sudah sembuh dari TB.

Tinggal kini Anisah. Tubuhnya kecil. Tidak hanya berat badan yang kurang. Dari ideal 12 kilogram, BB-nya Cuma 8,9 kilogram. Tinggi badannya pun kurang. Dari tinggi ideal seharusnya lebih dari 88 sentimer, tinggi Anisah hanya 79 sentimeter.

Untunglah, perhatian Puskesmas Wonokasian sangat baik. Bidan Agustin maupun ahli gizi Oppie mendampingnya. Irodatul juga rajin membawa Anisah ke posyandu. Pengobatan pun lancar. Anisah dibawa ke puskesmas sampai ke rumah sakit.

Sementara ini, keluarga Irodatul-Masduki mengandalkan surat Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (JKMM) untuk berobat. Harus terus diperbarui lagi setiap bulan agar biaya berobat bisa gratis. Pernah ikut BPJS Kesehatan, tapi akhirnya putus karena tak mampu bayar.

Dhamroni Chudlori kemudian meminta kartu keluarga dan KTP Irodatul. Dia akan membantu menguruskan JKMM itu menjadi Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dengan begitu, keluarga bocah Anisah tidak perlu lagi memperbarui JKMM setiap bulan.

Mereka akan menjadi Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID). Masuk dalam program Universal Health Coverage (UHC) yang dibiayai pemerintah. Bisa berobat sewaktu-waktu. Gratis.

”Saya usahakan dapat KIS agar biaya kesehatan ditanggung pemerintah lewat PBID,” kata legislator PKB asal Tulangan tersebut.

Kepada Irodatul, Dhamroni berpesan agar benar-benar memperhatikan kesehatan putrinya yang manis itu. Agar bisa tumbuh sehat seperti balita-balita lain. Dia juga membawakan makanan dan minuman untuk si balita dan keluarganya.

”Tolong nggih pengobatannya Anisah yang teratur. Supaya segera sembuh,” ungkap Dhamroni. (*)

Tombol Google News

Tags:

Balita Stunting Kesehatan Masyarakat Pemkab Sidoarjo DPRD Sidoarjo Dinas Kesehatan Sidoarjo DPC PKB Sidoarjo Puskesmas Wonokasian Kecamatan Wonoayu