KETIK, MALANG – Partisipasi masyarakat Kota Malang khususnya pasangan usia subur (PUS) terhadap program Keluarga Berencana (KB) terus didorong. Tahun ini sebanyak 65 persen pasangan usia subur di Kota Malang dibidik untuk mengikuti KB.
Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito menjelaskan optimismenya bahwa target tersebut dapat tercapai. Terlebih Pemkot Malang telah memfasilitasi beragam KB mulai dari Metode Operasi Wanita(MOW), Metode Operasi Pria (MOP), IUD, implan, suntik, pil, hingga kondom.
" Target 2025 ini 65 persen (ketercapaian KB). Jadi optimis tercapai targetnya. Kalau jenis kontrasepsi itu banyak, tetapi untuk MOP ini masih rendah," ujar Donny, Senin 21 April 2025.
Hingga bulan Maret 2025, jumlah partisipasi KB di Kota Malang telah mencapai angka 61,77 persen. Dengan rincian dari 106.867 pasangan usia subur, yang telah berpartisipasi KB sebanyak 66.017 pasangan.
"Berarti per Maret 2025 ini sekitar 61,77 persen untuk pasangan usia subur," lanjutnya.
Menurutnya tren jumlah partisipasi KB di Kota Malang terus mengalami peningkatan. Untuk itu pihaknya mengimbau untuk terus dilakukan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat.
"Tren peserta KB aktif itu naik, tiap bulan ada perubahan. Sosialisasi dan pembinaan intens juga terus kami lakukan. Ada kader KB di tiap kelurahan," tuturnya.
Donny menambahkan bahwa untuk MOW memiliki kesamaan dengan MOP. Keduanya merupakan metode kontrasepsi permanen dengan cara operasi untuk mencegah kehamilan.
"Kalau MOW tahun kemarin ada 62, cuma kamu minta kuota lagi di Pemprov Jatim akhirnya ada 70 kuota. Kalau tahun 2025 ini yang mengusulkan audah ada 64. MOW itu sama dengan MOP, steril," tandasnya.(*)
