KETIK, MALANG – Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supit Urang menjadi pionir pengelolaan sampah tanpa praktik open dumping. Hal tersebut menjadi salah satu faktor Kementerian Lingkungan Hidup mengagumi pengelolaan sampah di Kota Malang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Noer Rahman Widjaja, menjelaskan TPA Supit Urang sudah lama menerapkan sistem sanitary landfill. Hal tersebut seiring dengan inisiasi kebijakan pusat untuk menekan praktik open dumping atau penumpukan sampah di lokasi terbuka tanpa pengelolaan khusus.
"Bentuk apresiasi itu merupakan satu bahasa yang disampaikan Pak Menteri LH, karena pada waktu Pak Menteri PU melakukan peninjauan ke TPA Supit Urang. Kami sudah menerapkan sanitary landfill," ujar Rahman, Sabtu, 14 Juni 2025.
Kementerian LH telah menghentikan praktik open dumping di sekitar 343 TPA yang ada di Indonesia. Sebagai pionir, dari 35 hektare lahan di TPA Supit Urang, 5 hektare di antaranya dikembangkan sebagai sanitary landfill.
Konsep tersebut memiliki desain untuk menutup dan mengelola sampah secara berlapis. Alhasil, pengelolaannya lebih tertata dan tidak mencemari lingkungan sekitar.
"Dengan konsep sanitary landfill ini diapresiasi Pak Menteri LH karena sudah menggunakan konsep covering untuk bisa dijadikan salah satu pengolahan persampahan," jelasnya.
Rahman menjelaskan bahwa konsep tersebut akan terus dipertahankan dan terus dikembangkan untuk perbaikan. Mengingat setiap harinya hampir 700 ton sampah yang masuk ke TPA Supit Urang, didominasi oleh sampah organik.
"Kapasitas di Kota Malang sendiri sudah sampai 700 ton sampah yang masuk di TPA Supit Urang setiap harinya. Jadi memang tergantung pengelolaan masing-masing daerah," tuturnya.
Pemerintah Pusat juga telah menggerakkan program Emission Reduction in Cities (ERiC) dengan pendanaan dari Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) bank pembangunan Jerman yang berjalan pada 2018–2020 lalu. Program ini menjadi pijakan pengelolaan sampah di TPA Supit Urang secara keseluruhan.
"Benar-benar tertata dengan baik dan memanfaatkan program bantuan dari Kementerian PU. TPA Supit Urang dibangun melalui program ERiC ini," tutupnya. (*)