80 Persen Fasilitas Umum di Aceh Singkil Rusak

Jurnalis: Zailani Bako
Editor: M. Rifat

27 Januari 2025 09:12 27 Jan 2025 09:12

Thumbnail 80 Persen Fasilitas Umum di Aceh Singkil Rusak Watermark Ketik
Tokoh masyarakat kecamatan Singkil menyerahkan pokok aspirasi warga kepada bupati terpilih, Safriadi Oyon, SH pada gelaran syukuran dan kenduri rakyat di Sunset cafe Pulo Sarok, Minggu, 26 Januari 2025.(Foto: Zaelani Bako/Ketik.co.id)

KETIK, ACEH SINGKIL – Semasa kampanye, Bupati terpilih Aceh Singkil Safriadi Oyon mengunjungi 106 desa. Dia menemukan nyaris 80 % fasilitas umum masyarakat Aceh Singkil mengalami kerusakan.

Umumnya fasilitas masyarakat yang mengalami kerusakan itu adalah jalan beserta prasarana lainnya yang tersebar hampir di setiap desa kata wakil bupati terpilih, Hamzah Sulaiman, SH, Minggu, 26 Januari 2025 di Singkil pada acara kenduri rakyat di Sunset cafe.

Usai dilantik nanti, kata Hamzah, pihaknya akan tancap gas bekerja guna menata pemerintahan serta prasarana bersama bupati terpilih.

"Pasca pilkada, ada satu tahapan lagi yang masih kita tunggu yakni pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih. Mengacu rujukan UUPA, khusus Aceh dan Jogja akan dilakukan didaerah," jelasnya.

"Dan alhamdulillah, selesai pelantikan, Mendagri memberikan kelonggaran bisa langsung mengganti kepala dinas (SKPK) guna penyegaran dan penyelarasan program kerja," tambah Hamzah.

"Nanti pak bupati terpilih lebih rutin keluar melobi anggaran, baik diprovinsi maupun pusat. Dan saya yang membeckap pemerintahan," kata Hamzah.

Safriadi,SH, bupati terpilih di awal sambutannya turut menyapa para warga yang hadir, kepala desa hingga camat.

"Apakah ada di sini para kades atau pun camat, masih takutkah datang di acara begini," tanya Oyon, disambut riuh tawa dan teriakan Oyon - Hamzah dari.pendukung.

Syukuran dan kenduri rakyat ini kata Oyon, adalah sarana pengobat lelah selama 2,5 bulan lebih turun ke pedesaan menyapa dan menawarkan visi misi kepada masyarakat.

ia mengajak para pendukung dan simpatisan untuk membuka diri dan hati terhadap saudara - saudara rival kemarin.

"Tim sahabat dinyatakan sudah bubar, dan saatnya kira semua famili atau keluarga se Aceh Singkil," ujarnya.

Lima tahun ke depan, lanjut Oyon, merupakan pekerjaan berat dalam menata sarana dan prasarana daerah, "Pers silahkan kritisi kinerja kami, itu perlu agar tidak lupa diri," tegasnya.

"Utamanya kita akan menata kembali jalan - jalan dan sarana transportasi kelautan sebagai zona ekonomi nelayan," tambah Oyon.

Di akhir pidatonya, Safriadi tidak lupa menghaturkan ucapan terima kasih kepada pj bupati, Azmi MAP yang telah melaksanakan roda pemerintahan dengan baik. 

Sebelumnya, Rahman, unsur kepanitiaan pelaksana menyatakan bahwa acara ini adalah murni sumbangsih masyarakat Singkil dari 16 desa.

"Buatlah negeri.Aceh Singkil kita ini maju seperti daerah lain di Aceh," harap Rahman.

Menurutnya, Aceh Singkil punya 3 potensi besar, bila manajerial pengelolaannya baik dipastikan tidak ada lagi masyarakat susah secara ekonomi. Potensi itu ada di sektor perkebunan, kelautan dan pariwisata.

"Mestinya kita sudah lama mapan atas 3 potensi besar yang dimiliki, namun faktanya Aceh Singkil masih berkutat sebagai daerah miskin di Aceh," tambahnya.

Menurut Rahman, faktor penyebabnya adalah banyak oknum pejabat yang tidak sesuai penempatan. Selain itu anak negeri kurang mendapatkan forsi.

Ia juga mengkritisi peranan pers yang lemah dalam pemberitaan pejabat nakal.

"Mari kita beri ide, saran dan masukan kepada pemimpin. Jangan bebani pemikiran mereka dengan aneka kepentingan," jelas Rahman.

Yusfit Helmi, selaku tokoh masyarakat Singkil, menyatakan bahwa hari ini merupakan tonggak bersejarah seusai helatan pilkada. Dimana Allah SWT mengijabah dan mengabulkan doa- doa anak yatim dan masyarakat.

"Banyak warga menggantungkan harapan kepada bupati terpilih untuk mampu merubah wajah negeri menjadi lebih baik di semua lini," kata Yusfit.

Seperti kuala yang ada disebelah kanan ini,alur tersebut merupakan zona ekonomi ekslusif warga di 3 kecamatan. Meliputi Singkil, Pulo Banyak dan Kuala Baru.

"Itu mesti ditata kedangkalannya guna memperlancar transportasi nelayan mencari nafkah sehari-hari," ungkap Yusfit. (*)

Tombol Google News

Tags:

insfrastruktur rusak Aceh Singkil 2025