KETIK, ACEH SINGKIL – Dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Internasional tahun ini yang mengusung tema “Mengungkap Daya Tarik: Membongkar Taktik Industri Tembakau dan Nikotin.
Sekretaris DPW Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Provinsi Aceh, Adhifatra Agussalim, mengajak seluruh elemen masyarakat Aceh, khususnya insan pers, untuk lebih aktif mengedukasi publik mengenai bahaya tembakau dan strategi manipulatif industri rokok dan nikotin.
Adhifatra yang juga aktif di Indonesian Risk Management Professional Association (IRMAPA) menekankan bahwa industri tembakau terus melakukan berbagai pendekatan pemasaran yang menyasar anak muda dan kelompok rentan melalui kemasan menarik, sponsor event, hingga promosi terselubung di media sosial.
“Kita harus membuka mata dan menyadarkan publik bahwa di balik kemasan dan citra keren yang ditampilkan, tersembunyi ancaman serius terhadap kesehatan generasi kita,” kata Adhifatra, Sabtu, 31 Mei 2025.
Ia juga menyoroti peran penting media dalam membongkar taktik industri tembakau.
“Wartawan bukan hanya peliput, tetapi juga agen perubahan. Media harus berani bersikap kritis terhadap iklan terselubung, praktik pemasaran yang menyesatkan, dan lemahnya regulasi yang masih memberi celah bagi produk tembakau menjangkau anak-anak dan remaja,” kata Adhifatra.
SWI Aceh mendukung penuh kampanye pengendalian tembakau dan mendesak pemerintah daerah khususnya Pemerintah Aceh untuk lebih serius menegakkan Qanun Kawasan Tanpa Rokok (KTR), membatasi iklan rokok secara tegas, serta meningkatkan edukasi publik di lingkungan sekolah, dayah dan komunitas.
“Momentum Hari Tanpa Tembakau Internasional ini adalah kesempatan penting untuk mendorong langkah nyata. Kita ingin generasi Aceh yang sehat, cerdas, dan terbebas dari jerat nikotin,” tutupnya. (*)