KETIK, SURABAYA – Kuliah sesuai dengan jurusan yang diminati pastinya akan terasa menyenangkan, tugas-tugas berat bisa diselesaikan tanpa menggerutu. Nah apabila anda salah satu di antara salah satunya maka selamat.
Namun apa jadinya, apabila berkuliah namun tidak sesuai jurusan atau bahkan salah jurusan? Tentu tidak menyenangkan. Tugas-tugas yang diberikan dosen pastinya dikerjakan dengan menggerutu.
Ironisnya berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Jawa Timur. Jumlah mahasiswa salah jurusan sangat banyak, yakni sebesar 87 persen.
Rektor UPN Veteran Jawa Timur, Prof. Akhmad Fauzi mengatakan, tingginya angka mahasiswa salah jurusan, menunjukkan ketidaksesuaian antara jurusan yang dipilih dengan minat dan bakat mahasiswa.
Oleh sebab itu agar tak salah langkah, yakni memilih jurusan yang tidak sesuai. Akhmad Fauzi menyarankan pentingnya orang tua mendampingi anak ketika memilih jurusan kuliah.
"Orang tua harus sadar terhadap minat dan bakat anaknya," katanya dalam seminar parenting yang berlangsung pada Sabtu, 12 April 2025.
Lanjutnya, agar seorang anak tidak salah memilih jurusan di perguruan tinggi. Peran orang tua sangat penting dalam mengarahkan dan membimbing si anak sebelum benar-benar memutuskan jurusan kuliah.
Pada kesempatan yang sama, Dosen Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jatim, Windri Saifudin meminta orang tua dapat membangun komunikasi yang baik dengan anak.
"Orang tua harus mengambil perannya sebagai pembimbing dan pendamping anak. Bukan memaksakan kehendak," katanya.
Windri melanjutkan, alih-alih memaksakan kehendak. Orang tua sebaiknya banyak membuka ruang diskusi dengan anak.
"Beri gambaran, pandangan dari berbagi sisi tentang suatu jurusan, resiko-resiko, peluang, sehingga anak bisa membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab," pungkasnya.
Faktor Penyebab Salah Jurusan
Kurang Informasi
Penyebab utama seorang mahasiswa salah memilih jurusan, banyak faktornya. Namun kebanyakan adalah kurangnya informasi dan pengarahan orang tua.
Di sini orang tua sebaiknya berperan aktif. Jangan hanya pasrah dengan sekolah. Orang tua juga harus punya andil dalam mengarahkan anak.
Harapan Tak Sama
Faktor selanjutnya mahasiswa salah pilih jurusan adalah ketidaksamaan atau kurang cocoknya harapan orang tua dan keinginan anak.
Di sini sebaiknya ego orang tua sebaiknya diredam. Jangan paksakan sesuatu yang tidak sesuai. Anak akan menjalankan kegiatan belajar tidak nyaman.
Imbasnya, bisa jadi anak bakal depresi tidak mau kuliah karena merasa terpaksa dengan keadaan. (*)