Bahaya Mata Kering Mengancam Anak yang Sering Menatap Layar Smartphone

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Muhammad Faizin

30 Juli 2024 23:30 30 Jul 2024 23:30

Thumbnail Bahaya Mata Kering Mengancam Anak yang Sering Menatap Layar Smartphone Watermark Ketik
Terlalu lama menatap layar smartphone akan mengurangi frekuensi kedipan yang membuat mata kering. (Foto: Pexels)

KETIK, SURABAYA – Di era moderen seperti saat ini sering kita jumpai anak-anak yang bermain gawai. Bahkan balita pun saat ini banyak yang sudah akrab dengan smartphone yang digunakan sebagai sarana bermain.

Akan tetapi, tahukah anda jika membiasakan anak bermain gawai untuk waktu yang lama dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Khususnya pada indera penglihatan. 

Dokter spesialis mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics, Niluh Archi mengatakan, anak yang terlalu lama menatap layar smartphone akan mengalami mata kering. Hal ini karena saat menatap layar frekuensi berkedip akan berkurang.

"Kondisi ini dapat meningkatkan kekeringan permukaan mata, yang seiring waktu berpotensi memulai siklus mata kering," kata dokter Niluh, Selasa (30/7/2024).

Lebih lanjut, mata kering adalah kelainan multifaktorial pada permukaan mata yang ditandai dengan hilangnya keseimbangan komponen air mata, ketidakstabilan air mata, peningkatan kekentalan atau osmolaritas air mata, dan kerusakan atau peradangan pada permukaan mata.

Gejala mata kering biasanya dapat dirasakan dengan munculnya rasa mengganjal di area bila mata. Selain itu mata akan berwarna merah karena mengalami iritasi, mata terasa berpasir, munculnya kotoran pada mata, mata terasa lengket.

"Meskipun tidak ada perbedaan mata kering berdasarkan usia, tetapi proses anamnesis pada pasien anak lebih sulit ketimbang pasien dewasa," tambahnya.

Salah satu hal yang menghambat pengobatan pada anak-anak adalah belum adanya kemampuan berkomunikasi dengan menjelaskan gejala yang dirasakan. Bagi orang dewasa tentu mudah menjelaskan keluhan yang dirasakan, akan tetapi bagi anak anak hal tersebut justru menjadi tantangan tersendiri.

"Di sini kepekaan orang tua sangatlah krusial. Orang tua harus tanggap dan kritis jika mendapati anak mulai menunjukkan gejala-gejala mata kering," paparnya.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan orang tua melarang anak usia di bawah satu tahun menatap layar gawai serta membatasi waktu layar anak usia satu sampai tiga tahun maksimal satu jam dengan beberapa catatan.

IDAI merekomendasikan penerapan batasan waktu layar maksimal satu jam per hari bagi anak usia tiga sampai enam tahun, maksimal 90 menit per hari untuk anak usia enam sampai 12 tahun, dan tidak lebih dari dua jam per hari bagi anak usia 12 sampai 18 tahun.(*)

Tombol Google News

Tags:

parenting teknologi layar smartphone anak Mata Kering Frekuensi Berkedip kesehatan orang tua