KETIK, JAKARTA – Dr. Abdul Mu'ti ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dan dilantik di Istana Kepresidenan pada Senin 21 Oktober 2024.
Penunjukan Abdul Mu'ti ini seolah melanjutkan tradisi menteri di bidang pendidikan yang selalu dijabat oleh tokoh Muhammadiyah.
Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. lahir di Kudus, Jawa Tengah, 2 September 1968. Ia mengemban jabatan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2020-2025).
Abdul Mu'ti juga sebagai dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Selain itu, ia juga anggota Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)
Pendidikan
1. S1: Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo, Semarang
2. S2: Pendidikan di Flinders University, Australia
3. S3: Doktor Ilmu Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
Karier dan Pengalaman
Abdul Mu'ti memulai kariernya sebagai akademisi dan dosen di bidang pendidikan Islam. Selama perjalanan kariernya, ia aktif dalam berbagai organisasi pendidikan dan sosial.
Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, ia telah memegang berbagai posisi penting di Muhammadiyah. Seperti Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) serta Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK).
Ia juga dikenal sebagai tokoh yang mempromosikan moderasi dalam beragama, terutama dalam konteks Islam.
Pandangannya yang moderat membuatnya sering terlibat dalam dialog antaragama dan mengadvokasi pentingnya toleransi serta keberagaman dalam masyarakat.
Sebagai penulis aktif, Abdul Mu'ti telah menulis berbagai buku dan artikel terkait pendidikan, Islam moderat, serta isu-isu sosial.
Salah satu topik yang sering diangkatnya adalah pentingnya pendidikan karakter dan penguatan nilai-nilai kebangsaan dalam sistem pendidikan Indonesia.
Penghargaan
- Penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI atas kontribusinya di bidang pendidikan.
- Penghargaan sebagai tokoh yang mempromosikan perdamaian dan toleransi beragama.
Abdul Mu'ti dikenal dengan gagasannya tentang Islam Wasathiyah atau Islam jalan tengah, yang menekankan pentingnya moderasi, toleransi, dan dialog antaragama.
Ia percaya bahwa umat Islam harus mampu hidup harmonis dalam keberagaman, dengan menjunjung nilai-nilai inklusivitas. Di Muhammadiyah, ia juga mendorong peningkatan kualitas pendidikan sebagai landasan bagi kemajuan bangsa.
Mu'ti juga secara aktif berpartisipasi dalam forum internasional untuk menyuarakan pentingnya perdamaian dan persatuan di tengah keberagaman agama dan budaya.