Bahaya, Jangan Berikan Kopi Kepada Bayi, Begini Akibatnya

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Muhammad Faizin

27 Desember 2023 23:30 27 Des 2023 23:30

Thumbnail Bahaya, Jangan Berikan Kopi Kepada Bayi, Begini Akibatnya Watermark Ketik
Kopi dapat mengurangi step pada bayi hanya mitos. (Foto: Pexels)

KETIK, JAKARTA – Memiliki buah hati tentu saja merupakan idaman setiap pasangan yang telah menikah. Dimana saat yang buah hati telah lahir kedua orang tua pasti berusaha memberikan yang terbaik untuk buah hati mereka. Salah satu yang menjadi perhatian adalah asupan nutrisi yang dikonsumsi.

Kedua orang tua pasti berusaha memberikan nutrisi yang berbaik untuk bayi mereka agar dapat bertumbuh kembang dengan sempurnya. Namun dibalik itu semua masih banyak orang tua yang minim edukasi dan termakan oleh mitos yang telah ada turun temurun.

Seperti memberikan kopi hitam kepada bayi yang masih belum cukup umur. Padahal hal tersebut sangat tidak dianjurkan. Memang selama ini banyak beredar mitos di masyarakat jika minuman kopi dapat mengurangi gejala step atau kejang pada bayi. Padahal mitos tersebut tidaklah benar.

American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa anak-anak tidak boleh minum minuman berkafein hingga usia 5 tahun. Biasanya disarankan untuk tidak menawarkan kopi setidaknya sampai anak berusia remaja. Kopi juga mungkin tidak memberikan nutrisi apapun pada bayi dan balita. Selain itu, efek kafein dapat lebih parah pada anak-anak lebih daripada orang dewasa.

Bayi memiliki massa tubuh yang rendah, dan sistem organnya masih berkembang. Sehingga, sejumlah kecil kafein mungkin cukup untuk memicu efek yang diperbesar dari senyawa tersebut. Efek pada organ bayi belum dipelajari secara ekstensif. Namun, para ahli percaya bahwa kafein dapat berdampak negatif terhadap perkembangan berbagai sistem organ tubuh bayi, mengutip Johns Hopkins Medicine. Sistem saraf dan peredaran darah bisa menjadi yang paling terpengaruh oleh kafein.

Dirangkum dari laman Harvard T.H. Chan School of Public Health dan Johns Hopkins Medicine, konsumsi kopi oleh bayi dan balita dapat menyebabkan efek negatif berikut akibat kafein:

1. Bayi mungkin menunjukkan sifat lekas marah karena efeknya pada sistem saraf. Kafein dapat menyebabkan pusing dan sakit kepala, yang dapat membuat bayi rewel.

2. Kafein diketahui dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Ini mungkin tetap tinggi untuk waktu yang lama jika bayi mengonsumsi terlalu banyak kopi pada suatu waktu atau sering diberikan kopi.

3. Bayi mungkin menunjukkan peningkatan kewaspadaan dan kurang tidur.

4. Kafein adalah diuretik karena meningkatkan output urine. Kamu mungkin melihat popok sering kotor jika bayi terlalu banyak mengonsumsi kopi. Ini dapat meningkatkan risiko dehidrasi pada bayi yang masih kecil.

5. Konsumsi kafein yang sering dapat memengaruhi metabolisme dan penyerapan kalsium dalam tubuh. Ini dapat meningkatkan risiko kesehatan tulang yang buruk dan keropos tulang.

6. Kafein dan zat lain dalam kopi dapat merangsang produksi asam lambung, sehingga meningkatkan risiko refluks asam. Bayi dengan penyakit refluks gastroesofagus (GERD) dapat mengalami eksaserbasi gejala setelah konsumsi kopi.

7. Kafein dapat merangsang sistem saraf simpatik dan dapat mengubah nafsu makan, memengaruhi asupan nutrisi bayi atau balita secara keseluruhan.

Umumnya, konsumsi kopi tidak dianjurkan pada anak di bawah usia 5 tahun dan sebaiknya dihindari setidaknya sampai anak berusia 12 tahun.

Orang tua sebaiknya menghindari memberikan kopi sampai anak berusia 18 tahun. Melansir dari Food and Drug Administration, disarankan agar orang berkonsultasi dengan dokter sebelum memperkenalkan kopi atau minuman berkafein lainnya kepada anak-anak demi keamanan.

Banyak orang tua yang memilih untuk menunda atau mengizinkan kopi dan minuman berkafein lainnya sampai anak lebih besar. Beberapa orang tua mungkin memilih untuk mengizinkan anak minum kopi atau soda pada acara khusus, atau mungkin sesekali pada akhir pekan.(*)

Tombol Google News

Tags:

Bahaya kopi Bayi Anak anak Kafein Mitos Panas Kesehatan parenting