KETIK, SURABAYA – Kalah bukan menjadi alasan untuk menyerah. Begitulah prinsip Nur Faizin, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur Daerah Pilihan (Dapil) XIV Madura.
Mengutip Kominfo Jatim, pada pemilu Februari lalu anggota legislatif dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini sukses meraup 145.857 suara di Sumenep dengan total akumulasi suara 164.222 se-Madura Raya.
Keberhasilan ini tak luput dari kegigihan yang dimilikinya. Pada Ketik.co.id, alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton ini sempat kalah saat pemilihan calon anggota legislatif periode sebelumnya.
Namun, dirinya tak pantang menyerah. Dari kegagalan itu dia banyak belajar hingga sukses meraih suara terbanyak di tanah kelahirannya.
“Periode sebelumnya sempat kalah. Tapi dari situ saya belajar mana yang menyebabkan kalah,” ungkapnya saat berkunjung ke kantor Ketik.co.id beberapa waktu lalu.
Dia dan tim saling bersatu untuk menganalisa penyebab kekalahan dan menyusun strategi tepat untuk meraih kemenangan. Alhasil, usahanya tidak sia-sia. Kini pria yang akrab disapa Faizin itu telah dilantik menjadi anggota DPRD Jawa Timur, Sabtu, 31 Agustus 2024.
Semasa kuliah, pemuda 36 tahun itu aktif berorganisasi. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2009-2010) dan Pengurus Rayon PMII Humaniora Park UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2008-2009).
Dia juga memiliki pengalaman berkarir di bidang pemerintahan menjadi Asisten Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI (2014-2019) dan Tenaga Ahli Komisi IX DPR RI (2019-2021).
Tahun 2016-2018, dia menjadi anggota Bidang Pendataan Atlet Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia dan anggota Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Anshor Jakarta. Segudang pengalaman inilah yang mengantarkan Faizin layak menjadi anggota DPRD Jawa Timur.
Di masa jabatannya ini, dia mengajak para pemuda untuk bersama-sama membangun Madura. Sebab baginya, anak-anak muda memiliki kreativitas dan ide-ide yang harus mendapatkan fasilitas dari pemerintah.
“Ayo kita bareng-bareng bangun Madura, " seru lulusan Pascasarjana Sosiologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta itu.