BMKG Juanda: Waspada Cuaca Ekstrem di Jatim hingga Awal Februari 2025

28 Januari 2025 08:32 28 Jan 2025 08:32

Thumbnail BMKG Juanda: Waspada Cuaca Ekstrem di Jatim hingga Awal Februari 2025 Watermark Ketik
Peta puncak musim hujan di Jatim. (Foto: BMKG Juanda)

KETIK, SURABAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat hingga ekstrem berpotensi terjadi di Jawa Timur hingga 5 Februari 2025.

Cuaca ekstrem ini berisiko memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan hujan es.

Dalam siaran pers BMKG Klas I Juanda Surabaya, Senin (27/1/2025), disebutkan bahwa sejumlah wilayah di Jawa Timur berpotensi dilanda cuaca ekstrem. Wilayah-wilayah yang dimaksud antara lain:

  1. Kabupaten Bangkalan
  2. Kabupaten Banyuwangi
  3. Kota Batu
  4. Kabupaten Bojonegoro
  5. Kabupaten Bondowoso
  6. Kota Madiun
  7. Kabupaten Pamekasan
  8. Kabupaten Sumenep
  9. Kota Surabaya
  10. Kabupaten Mojokerto
  11. Kabupaten Gresik
  12. Kabupaten Jember
  13. Kabupaten Jombang
  14. Kabupaten Lamongan,
  15. Kabupaten Lumajang
  16. Kabupaten Madiun
  17. Kabupaten Magetan
  18. Kabupaten Malang
  19. Kabupaten Nganjuk
  20. Kabupaten Ngawi
  21. Kabupaten Pasuruan
  22. Kabupaten Ponorogo
  23. Kabupaten Probolinggo
  24. Kabupaten Sampang
  25. Kabupaten Sidoarjo
  26. Kabupaten Situbondo
  27. Kabupaten Tuban
  28. Kota Blitar
  29. Kota Kediri
  30. Kota Malang
  31. Kota Mojokerto
  32. Kabupaten Pacitan
  33. Kabupaten Trenggalek
  34. Kabupaten Tulungagung
  35. Kabupaten Kediri
  36. Kabupaten Blitar
  37. Kota Probolinggo
  38. Kota Pasuruan.

Kepala BMKG Klas I Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa saat ini wilayah Jawa Timur berada di musim hujan dan sebagian besar wilayah sudah memasuki puncak musim hujan.

Fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer Rossby yang diprakirakan melintasi Jawa Timur menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah tersebut.

Kondisi ini didukung oleh aktifnya Monsun Asia serta suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat, yang meningkatkan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan.

Selain itu, diperkirakan terbentuknya daerah siklonik di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur akan mendukung terbentuknya daerah konvergensi dan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan.

BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat, disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.

Khusus untuk wilayah dengan topografi curam, bergunung, atau tebing, diharapkan lebih berhati-hati terhadap dampak cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang.

Masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI yang dapat diakses di https://stametjuanda.bmkg.go.id/radar/, serta informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2–3 jam ke depan yang tersedia di https://stamet-juanda.bmkg.go.id dan media sosial @infobmkgjuanda.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi saluran telepon 24 jam di (031) 8668989 atau WhatsApp di 0895800300011. (*)

Tombol Google News

Tags:

BMKG BMKG Juanda puncak musim hujan Juanda jatim cuaca ekstrem