Lindu di Pantai Selatan Pulau Jawa Tidak Berpotensi Tsunami, Waspada Gempa Susulan

27 Mei 2025 20:43 27 Mei 2025 20:43

Thumbnail Lindu di Pantai Selatan Pulau Jawa Tidak Berpotensi Tsunami, Waspada Gempa Susulan
Ilustrasi gempa (Grafis: Rihad Humala/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,4 terjadi di pantai selatan Pulau Jawa pada Selasa pagi, 26 Mei 2025. Lindu tersebut terasa sampai di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta dan sebagian di wilayah Jawa Timur.

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) mencatat bahwa episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 10.43 LS; 110.23 BT. Tepatnya di laut pada jarak 268 Km, arah barat daya pada kedalaman 14 Km. 

“Lokasi gempa bumi tersebut termasuk gempa dangkal. Gempa ini akibat adanya aktivitas deformasi di luar zona subduksi (over rice zona),” kata Daryono, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG. 

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukan bahwa gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan turun/normal fault,” sambungnya.

Sementara itu, Stasiun Geofisika Nganjuk mencatat gempa yang terjadi hari Selasa tersebut tidak berpotensi tsunami dan kemungkinan adanya gempa susulan.

“Gempa susulan memang berpotensi terjadi namun tidak berpotensi tsunami,” kata Sholakhudin dari Geofisika Nganjuk kepada Ketik.co.id, Selasa petang, 27 Mei 2025.

Menurut Sholakhudin, dampak gempa di atas dirasakan di daerah Nganjuk, Malang, Trenggalek, Blitar, Bantul, Pacitan, Sukoharjo, Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta.

“Dampak gempa yang dirasakan di daerah dengan skala II MMI artinya getaran bisa dirasakan oleh beberapa orang,” tambahnya.

Gempa bumi yang sama di selatan laut Kabupaten Blitar terjadi pada Jumat, 23 Mei 2026. Gempa tersebut bermagnitudo 3.5 sehingga tidak menimbulkan gempa susulan maupun kemungkinan terjadinya tsunami.

Gempa di perairan Kabupaten Nganjuk tersebut termasuk subduksi Gempa Megathrust. Gempa Megathrust sempat terjadi di Jepang dengan magnitudo 9.1 pada 11 Maret 2011. Gempa di semenanjung Oshika di Tohoku, Jepang berlangsung sekitar enam menit.(*)

Tombol Google News

Tags:

gempa BMKG Geofisika Nganjuk