Bonggol Jagung Bisa Jadi Peluang Bisnis Baru Ekspor Hingga Jepang

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Muhammad Faizin

25 Januari 2024 12:10 25 Jan 2024 12:10

Thumbnail Bonggol Jagung Bisa Jadi Peluang Bisnis Baru Ekspor Hingga Jepang Watermark Ketik
Bonggol jagung yang akan dikirim ke Jepang. (Foto: Dok. BBKP Surabaya)

KETIK, SURABAYA – Indonesia memiliki beberapa daerah penghasil jagung yang signifikan. Beberapa di antaranya adalah Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Pertanian jagung juga umum di daerah-daerah lain yang memiliki kondisi tanah dan iklim yang mendukung pertumbuhan tanaman ini.

Jawa Timur merupakan salah satu sentra penghasil jagung terbesar di Indonesia. Selain dijadikan sebagai benih, jagung juga dimanfaatkan sebagai bahan pangan pokok pengganti beras dalam upaya diversifikasi pangan dan pakan ternak.

Tidak hanya biji jagung saja yang dapat dimanfaatkan. Bonggol jagung yang biasa dibuang karena masuk kategori limbah, ternyata dapat dimanfaatkan sebagai bahan media tanam.

Media tanam yang berasal dari bonggol jagung ini diminati oleh negara Jepang.

CV Berdikari yang beralamat di Pare kediri membaca peluang ekspor tersebut, proses dari limbah bonggol jagung yaitu dikeringkan, digiling kemudian dipacking press.

Wawan, manager CV Berdikari mengatakan limbah ini dimanfaatkan untuk tanaman jamur di Negeri Sakura.

"Limbah bonggol jagung di manfaatkan oleh Jepang untuk media tanam jamur. Permintaan bonggol jagung sangat tinggi, kita bisa ekspor 8 kali, dengan rata-rata ekspor 60-70 ton," tuturnya.

Pejabat karantina tumbuhan Pelayanan Kediri Satuan Pelayanan Bandara Abdul Rahman Saleh Malang, melakukan pemeriksaan terhadap media pembawa bonggol jagung sebanyak 66 ton senilai 250 juta.

Foto Potret bonggol jagung. (Foto: Dok. BBKP Surabaya)Potret bonggol jagung. (Foto: Dok. BBKP Surabaya)

Eka Noviasari selaku pejabat karantina yang bertugas mengatakan, komoditas ekspor harus dipastikan sesuai dengan dokumen, jenis dan jumlahnya.

"Yang lebih penting lagi dipastikan bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT/OPTK), setelah ini bisa kita terbitkan sertifikat kesehatan atau Phytosanitary Certifikate," ujar Eka.

Kepala Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Jawa Timur Muhlis Natsir, di tempat terpisah mengatakan ia menginginkan agar terus memacu ekspor produk pertanian dari Jawa Timur.

"Tidak hanya produk unggulan saja yang bisa diekpor, bonggol jagung yang kita kira itu limbah ternyata bisa bernilai ekonomi tinggi, ini terbukti dari besarnya permintaan dari Jepang, " tutup Muhlis. (*)

Tombol Google News

Tags:

bonggol jagung   manfaat bonggol jagung BKHIT Jagung CV Berdikari media tanam diekspor ke Jepang