KETIK, MALANG – Kebijakan baru terkait penertiban ojek tradisional di Terminal Arjosari, Kota Malang disambut baik oleh beberapa pihak, terutama pengemudi ojek online (ojol). Berkat kebijakan tersebut, driver ojol dapat leluasa mengangkut dan menurunkan penumpang di Terminal Arjosari.
Selama ini ojol hanya dapat mengangkut penumpang di beberapa titik yang telah disepakati, mulai dari Alfamart Ken Dedes dan parkiran dalam sepeda motor di Terminal Arjosari. Bahkan ojol tetap dihadapkan dengan potensi ribut dengan ojek tradisional jika mengangkut penumpang di kawasan Terminal Arjosari.
Penertiban ojek tradisional maupun ojol dilakukan seiring dengan kebijakan bagi armada bus yang hanya boleh menaikkan dan menurunkan penumpang di dalam Terminal Arjosari. Dengan demikian bus dilarang ngetem di sepanjang Jalan Raden Intan.
"Termasuk ojol juga, nanti bisanya jemput dan antar penumpang di dalam terminal. Kalau di Taspen dari dulu gak boleh, cuma sekarang juga gak boleh jemput di Alfamart Kendedes. Bisa leluasa jemput di dalam terminal," ujar Taufan, salah satu driver ojol, Selasa 17 Juni 2025.
Taufan menyambut baik kebijakan tersebut. Ia mengaku merasa lebih mudah untuk mengangkut penumpang di Terminal Arjosari tanpa perlu merasa was-was. Terlebih tidak ada larangan untuk mengantarkan penumpang di area Terminal Arjosari.
"Harusnya kebijakan itu mempermudah. Tapi baru berlaku mulai 21 Juni 2025 karena masih sosialisasi. Ya, semoga saja ditaati sama masyarakat," lanjutnya.
Selama ini ojol hanya dilarang untuk mengangkut penumpang selain di titik yang telah disepakati dengan dikenakan tarif Rp1.000 kepada penjaga titik tersebut. Namun kini penarikan uang dengan nominal tersebut sudah tidak diperbolehkan, khususnya di Alfamart Ken Dedes.
"Dulu kalau di Alfamart Ken Dedes masih ditarik Rp1.000, tapi sekarang sudah tidak ada. Kayanya itu dari warga sekitar, terus ada yang lapor ke Dishub, akhirnya sekarang tidak ada lagi. Sebenarnya saya gak masalah, karena buat imbalan boleh angkut penumpang di situ," ujarnya.(*)