Boyong Songsong, Tradisi Memperingati Kepindahan Kantor Kapanewon Cangkringan

Jurnalis: Fajar Rianto
Editor: Mustopa

28 April 2024 11:49 28 Apr 2024 11:49

Thumbnail Boyong Songsong, Tradisi Memperingati Kepindahan Kantor Kapanewon Cangkringan Watermark Ketik
Upacara Boyong Songsong Kapanewon Cangkringan kental dengan nuansa dan tradisi Jawa. (Foto: Humas Pemkab Sleman/Ketik.co.id)

KETIK, YOGYAKARTA – Untuk memperingati pindahnya kantor Kapanewon Cangkringan. Pemerintah Kapanewon Cangkringan kembali menggelar Upacara Peringatan Boyong Songsong Kapanewon di Lapangan Kantor Kapanewon Cangkringan, Sabtu (27/04/2024).

Panewu Cangkringan, Jaka Sumarsana menyampaikan, upacara tersebut rutin diselenggarakan setiap tahun sejak tahun 2013. Dimaksudkan untuk memperingati dipindahnya kantor Kapanewon Cangkringan dari tempat sebelumnya di Bronggang ke Padukuhan Panggung, Argomulyo, Cangkringan.

Boyong Songsong tahun ini merupakan peringatan yang ke-11 kalinya.

"Saat itu (tahun 2010) Gunung Merapi mengalami erupsi yang dahsyat. Sehingga kantor Kapanewon Cangkringan harus pindah ke tempat yang aman," sebutnya.

Namun upacara Boyong Songsong pertama kali tidak berdasar dengan kejadian erupsi Gunung Merapi. Tetapi berdasar waktu kepindahan kantor Kapanewon Cangkringan ke tempat yang baru yakni pada tahun 2013.

Upacara pindah kantor Kapanewon atau Boyong Songsong Kapanewon diikuti tokoh masyarakat, tokoh agama, pamong Kalurahan, relawan siaga bencana serta warga masyarakat.

Kegiatan tersebut kental dengan nuansa dan tradisi Jawa. Sehingga dapat menjadi sarana hiburan yang edukatif bagi masyarakat Kapanewon Cangkringan dan sekitarnya.

Bertindak sebagai Pengageng Upacara dalam kegiatan Boyong Songsong yang ke-11 ini adalah Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.

Pada kesempatan tersebut ditampilkan tari teatrikal yang menceritakan sejarah berdirinya Kapanewon Cangkringan oleh Bregada Umpak Argo dan gladi lapang kebencanaan oleh Relawan Siaga Bencana Kapanewon Cangkringan.

Kustini menyebutkan melalui upacara peringatan Boyong Songsong tersebut ia mengajak masyarakat untuk memaknai sebagai momentum untuk bersatu, gotong royong dan golong gilig serta selalu menjaga kerukunan antar warga Cangkringan.

Ia juga menyampaikan, peringatan Boyong Songsong tersebut sebagai pengingat akan sejarah berdirinya Kapanewon Cangkringan serta proses perpindahan kantor pemerintahan Kapanewon.
Dengan demikian, masyarakat dapat handarbeni atau mempunyai rasa memiliki dan bangga menjadi masyarakat Cangkringan.

Selain memperingati Boyong Songsong, Kustini berharap momentum ini juga menjadi upaya untuk nguri-uri kabudayan serta dilaksanakan rutin setiap tahun.

"Tradisi dan budaya Jawa harus terus dilestarikan salah satunya melalui upacara ini," pesan Kustini.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Pelaksana BPBD DIY Noviar Rahmad, anggota DPRD Sleman Gani Sadat, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman R.Ay Sri Hapsari Suprobo Dewi. Serta 5 lurah yang ada di wilayah Kapanewon Cangkringan meliputi Argomulyo, Wukirsari, Glagaharjo, Kepuharjo dan Umbulharjo. (*)

Tombol Google News

Tags:

Tradisi Wisata Boyong Songsong Kapanewon Cangkringan Erupsi Merapi Bronggang Panggung Argomulyo TP PKK Sleman Pemkab Sleman BPBD DIY BPBD Sleman