KETIK, PACITAN – Sejumlah pedagang di sekitaran Alun-Alun Pacitan mengeluh lantaran mahalnya harga tarikan saat membuka lapak dalam acara Pengajian Gus Iqdam yang berlangsung pada Selasa malam, 28 Januari 2025.
Salah satu pedagang camilan dan oleh-oleh khas Pacitan, Feri Irawan (28), menyatakan, biaya untuk membuka lapak di acara tersebut dipatok oleh panitia sebesar Rp250 ribu.
"Biayanya itu untuk buka lapak Rp250 ribu. Mekanismenya pedagang diminta melakukan pendaftaran online terlebih dahulu, dan pembayaran dilakukan secara langsung ke panitia," ujar Feri yang berasal dari Kecamatan Arjosari.
Feri mengungkapkan, biaya tersebut terbilang mahal mengingat keuntungan yang didapatkan pedagang dalam satu malam belum tentu mencapai jumlah tersebut.
"Jelas kemahalan, karena keuntungan kami bersih sendiri belum tentu sampai Rp250 ribu dalam semalam. Apalagi saingan kami juga banyak pada event seperti ini," katanya kepada Ketik.co.id
Feri juga mengungkapkan pengalamannya saat mencoba membuka lapak di area alun-alun sebelumnya. Ia diminta oleh Satpol-PP untuk pindah lokasi agar acara berlangsung lancar.
“Saya kemarin sempat buka lapak di area dalam alun-alun. Tapi pas malam hari dari pihak Satpol-PP meminta pindah,” jelas Feri.
Setelah menghubungi, barulah ia mengetahui jika berminat membuka lapak sesuai lokasi yang disediakan panitia. Pelapak diharuskan membayar.
"Ya baru tahu. Ternyata panitia mematok harganya sangat mahal," terangnya.
Para pedagang juga mempertanyakan fasilitas yang diberikan dengan biaya tersebut. Feri menjelaskan, fasilitas yang disediakan panitia adalah terop dan listrik. Meskipun demikian, ia merasa biaya yang dikenakan tetap terlalu tinggi.
“Untuk fasilitasnya itu diberikan terop dan listrik, tapi harga yang dipatok sama antara pedagang lokal dan luar Pacitan. Semuanya sama, Rp250 ribu,” imbuhnya.
Feri berharap, ke depannya ada perbedaan tarif antara pedagang asli Pacitan dan pedagang luar Pacitan, serta agar biaya untuk membuka lapak dalam event semacam ini tidak memberatkan para pedagang lokal.
"Harapannya sih, ketika ada event kayak gini, janganlah getok harga, dan kalau bisa ada bedanya antara pedagang asli Pacitan dan bukan asli Pacitan untuk bayar biaya buka lapaknya," harapnya menutup. (*)