Buntut Karangan Bunga Satire Prabowo-Gibran, BEM Fisip Unair Surabaya Dibekukan

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Mustopa

27 Oktober 2024 15:20 27 Okt 2024 15:20

Thumbnail Buntut Karangan Bunga Satire Prabowo-Gibran, BEM Fisip Unair Surabaya Dibekukan Watermark Ketik
Potret karangan bung kontroversial dadi BEM Fisip Unair. (Foto: BEM Fisip Unair)

KETIK, SURABAYA – Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga (Fisip Unair) membekukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisip usai mengirim karangan bunga berupa sindiran pedas untuk Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

Kontroversi bermula saat BEM Fisip Unair memasang karangan bunga di Taman Fisip Unair pada Selasa 22 Oktober 2024. Dari banner yang tertera, BEM Fisip Unair memberikan ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden dengan kalimat satire.

”SELAMAT: Atas dilantikannya jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi,” 

Foto Presiden Prabowo Subianto dengan jabatan Ketua Tim Mawar dan foto Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sebagai admin Fufufafa juga tertera di dalamnua.

Kemudian, pada bagian akhir tertulis bahwa karangan bunga tersebut berasal dari Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi).

Karangan bunga itu bernuansa gelap dengan gambar tengkorak yang dihiasi sarang laba-laba dengan corak hitam merah..

Karangan bunga itulah yang menjadi penyebab Dekanat Fisip Unair Surabaya membekukan BEM fakultas. Dekanat menilai, karangan bunga tersebut tidak beretika.

Pembekuan ini dibenarkan Presiden BEM FISIP Unair Surabaya, Tuffahati Ulayyah. “Betul, karena kemarin hari Jumat, dan suratnya baru turun sore, jadi kami baru bisa bertemu Pak Dekan hari Senin pagi besok,” katanya pada Minggu 27 Oktober 2024.

Diketahui, Dekanat memberikan surat pembekuan kepada BEM FISIP Unair sejak 25 Oktober 2024.

Tufa mengakui ucapan tersebut memang sengaja dibuat sebagai ungkapan kekecewaan terhadap segala dinamika Pemilu 2024.

Usai dipasang di taman kampus, karangan bunga tersebut menarik perhatian banyak dan seketika viral di sosial media.

Hingga akhirnya, BEM Fisip Unair Surabaya mengaku mendapat kiriman email dari pihak Dekanat yang menyatakan bahwa organisasi tersebut dibekukan.

“Kami sudah berupaya menghubungi Pak Dekan sejak setelah surat pemberitahuan pembekuan itu dikirim by email kepada kami,” jelas Tufa.

Surat tersebut menerangkan bahwa isi dalam karangan bunga tidak sesuai dengan etika dan kultur akademik insan kampus. Pembekuan berlaku sambil menunggu surat keputusan Dekan Fisip Uanir selanjutnya.

“Per hari ini kami berhubungan dengan pihak dekanat saja, sebab suratnya diterbitkan oleh dekanat,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

BEM Fisip BEM Fisip Unair Dekatan Unair Presiden BEM Unair karangan bunga Prabowo-Gibran karangan bunga kontroversial