Batalkan Pembekuan BEM Usai Audiensi, Ini Penjelasan Dekan FISIP Unair

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Muhammad Faizin

28 Oktober 2024 16:51 28 Okt 2024 16:51

Thumbnail Batalkan Pembekuan BEM Usai Audiensi, Ini Penjelasan Dekan FISIP Unair Watermark Ketik
Dekan Fisip Unair, Prof Bagong bersama Ketua BEM FISIP Unair Tuffahati Ullayyah Bachtiar saat memberikan keterangan kepada awak media. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Usai viral di berbagai media, Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP Unair) akhirnya melakukan audiensi dengan pengurus BEM FISIP Unair, Senin 28 Oktober 2024.

Dari hasil audiensi tersebut, akhirnya Dekanat FISIP Unair membatalkan Surat Keputusan (SK) pembekuan Badan Ekseskutif Mahasiswa (BEM) FISIP Unair. 

"Kami sudah bertemu, sudah berbicara dari hati ke hati. Intinya, detik ini juga dekanat akan mencabut SK pembekuan kepengurusan BEM FISIP Unair," kata Dekan FISIP Unair, Prof Dr Bagong Suyanto, Senin 28 Oktober 2024.

Pada pertemuan tersebut, jajaran Dekanat FISIP Unair bertemu dengan jajaran pengurus BEM FISIP meliputi ketua, wakil ketua dan menteri politik dan kajian strategis. 

Dalam pertemuan tersebut pihak kampus memperbolehkan BEM FISIP Unair untuk tetap kritis dalam menyikapi kondisi sosial politik yang ada di Indonesia, akan tetapi dalam menyampaikan pendapat tidak boleh keluar daei koridor pendidikan.

"Kami sepakat untuk memilih menggunakan diksi yang sesuai dengan kultur akademik. Kami paham apa yang disuarakan oleh BEM FISIP, itu menjadi hak BEM FISIP untuk menyuarakan apa yang menjadi aspirasi mereka," tambahnya.

Sebagai dekan FISIP Unair, Prof Bagong tentu saja ingin BEM FISIP untuk tetap menyuarakan aspirasi dan kritikannya terhadap pemerintah. Tetapi di satu sisi harus menggunakan diksi atau kata yang mendidik dan tidak kasar.

Hal ini tak lain karena kata-kata kasar yang sebelumnya diutarakan pada karangan bunga milik BEM FISIP Unair bisa menjurus pada ujaran kebencian.

"Jadi pihak dekanat, kami sering menulis yang mengkritik ketika ada penulis politisi yang menggunakan diksi yang kasar yang menurut saya tidak mendidik bangsa Indonesia," paparnya.

"Tentu  menjadi tugas moral kami untuk mengingatkan. Supaya tidak ikut-ikutan larut menggunakan diksi yang kasar," sambungnya.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Ketua BEM FISIP Unair, Tuffahati Ullayyah Bachtiar menuturkan jika pihaknya akan menggunakan kritikan yang lebih mendidik dan tidak keluar dari kultur akademik. 

"Teman-teman BEM Fisip harus tetap berani mempertahankan nilai-nilai kekritisannya dengan tidak  meninggalkan nilai-nilai akademis," ungkapnya.

Walaupun sempat membuat heboh media sosial dirinya mengaku akan tetap kritis terhadap kinerja pemerintah, karena hal tersebut merupakan bentuk ekspresi dan aspirasi yang harus tetap dijaga.

"BEM FISIP akan tetap kritis dengan tidak keluar dari koridor akademik," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Unair BEM Fisip Unair Pembekuan BEM Fisip Unair Kritikan Ujaran kebencian Audiensi Diksi