Bupati Konfirmasi Penerbitan Buku Asal Usul Pacitan di Perayaan Hari Jadi ke-280

17 Februari 2025 14:54 17 Feb 2025 14:54

Thumbnail Bupati Konfirmasi Penerbitan Buku Asal Usul Pacitan di Perayaan Hari Jadi ke-280 Watermark Ketik
Prosesi arak-arakan yang dipimpin oleh Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, diikuti oleh sang istri, Efi Suroningsih, serta para pejabat lainnya, seperti Wabup Gagarin dan Ketua DPRD Arif Setia Budi beserta para istri mereka, Senin, 17 Februari 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Perdebatan beberapa kalangan sejarawan lokal soal latar belakang sejarah berdirinya Kabupaten Pacitan nampaknya bakal tak lagi menyimpan tanda tanya.

Pasalnya, dalam rangka prosesi Hari Jadi Pacitan yang ke-280, Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayu Aji, bakal mengkonfirmasi sejarah berdirinya Pacitan melalui penerbitan buku. 

Dalam sambutannya memakai bahasa jawa, Bupati Pacitan menyatakan, "Ucap terimakasih saya sampaikan kepada tim penelusuran sejarah Pacitan yang sudah berupaya mengumpulkan bukti sejarah dari berbagai sumber sehingga buku sejarah Pacitan bisa dihimpun dan dilakukan cetak." katanya di Pendopo Pacitan, Senin, 17 Februari 2025.

Bupati menambahkan, hasil penelusuran asal usul Pacitan tersebut menemukan sejumlah bukti berharga, termasuk prasasti-prasasti yang berasal dari masa Mataram Kuno serta bukti-bukti lain dari Keraton Majapahit, yang menjadi pijakan dalam memahami sejarah Pacitan yang lebih dalam.

Ia berharap, terbitnya buku sejarah Pacitan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat dan menumbuhkan rasa cinta serta kebanggaan terhadap Pacitan.

“Semoga bisa memiliki rasa ngandarbeni pada Pacitan,” ujar Bupati.

Selain itu, pada acara tersebut juga diumumkan usulan penting terkait pahlawan nasional.

Bupati mengusulkan agar KH Abdul Hamid Dimyati, seorang ulama besar dari Pondok Pesantren (Ponpes) Tremas, Kecamatan Arjosari, diangkat sebagai pahlawan nasional.

Piagam penghargaan diserahkan kepada ahli waris almarhum, KH Mu’ad Dimyati. Hal ini menambah daftar panjang pengakuan terhadap tokoh-tokoh besar asal Pacitan yang berkontribusi besar bagi bangsa.

Bupati juga memberikan penghargaan kepada almarhum Soetrisno, pengarang sesanti Toto Pramono Hargehing Projo yang merupakan simbol Kabupaten Pacitan.

Piagam penghargaan diterimakan kepada istri almarhum, Wawuk Soetrisno, sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi Soetrisno terhadap budaya dan identitas Kabupaten Pacitan.

“Semoga Pacitan tansah tentrem ayem bahagio mulyo lahir batin,” harap Bupati Indrata dalam penutup sambutannya. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan Hari Jadi Pacitan