Caleg Gagal Rentan Stres, Begini Tips Menghadapinya Menurut Psikiater

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Muhammad Faizin

17 November 2023 00:00 17 Nov 2023 00:00

Thumbnail Caleg Gagal Rentan Stres, Begini Tips Menghadapinya Menurut Psikiater Watermark Ketik
Ilustrasi orang dengan gangguan jiwa. (Foto: Arsip. Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Gagal terpilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dapat menjadi pengalaman yang sangat berat bagi Calon Anggota Legislatif (Caleg). Hal ini dapat menimbulkan berbagai macam emosi negatif, seperti stres, depresi, dan kekecewaan.

Menurut psikiater Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pacitan, Jawa Timur, dr. Endang Soekartiningsih, Msc, Sp.KJ, stres dan depresi adalah dua emosi negatif yang paling umum dialami oleh caleg yang gagal terpilih.

Stres adalah reaksi tubuh terhadap tekanan, sedangkan depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan perasaan sedih, kehilangan minat, dan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

"Gagal terpilih dalam Pemilu dapat menjadi pengalaman yang sangat stres bagi Caleg. Hal ini karena mereka telah mempersiapkan diri dengan matang dan berharap untuk terpilih. Namun, harapan tersebut tidak tercapai, sehingga caleg merasa kecewa dan stres," kata dr. Endang, saat ditemui ketik.co.id, Kamis, (16/11/2023).

Selain stres dan depresi, mereka yang gagal terpilih juga dapat mengalami emosi negatif lainnya, seperti kemarahan, rasa bersalah, dan malu. Emosi-emosi negatif ini dapat memengaruhi kondisi fisik dan mental, sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

"Depresi itu dipicu lantaran saking tingginya ekpektasi namun realitanya tidak sesuai. Dengan biaya pencalonannya yang dirasa tidak sedikit bisa saja sampai jual rumah, aset dan lain-lain. Apalagi semisal modal yang digunakan juga dari hutang," lanjutnya.

Endang menambahkan, stres dikategorikan menjadi tiga mulai dari stres ringan, sedang hingga berat. Hal itu berbanding lurus dengan bagaimana perawatannya nanti.

"Umumnya, stres dipicu dari banyak faktor dan tidak nampak dari fisik. Nah, untuk kasus depresi berat memang penanganannya memerlukan terali besi di ruangan, dipasang agar pasien tidak kabur," ucap Psikiater perempuan itu.

Foto Psikiater RSUD Pacitan, dr. Endang Soekartiningsih, Msc, Sp.KJ, saat menerangkan terkait masalah gangguan jiwa. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)Psikiater RSUD Pacitan, dr. Endang Soekartiningsih, Msc, Sp.KJ, saat menerangkan terkait masalah gangguan jiwa. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

Tips Menghadapi Stres dan Depresi Akibat Gagal Terpilih

Adapun beberapa tips yang dapat membantu para politisi dalam menghadapi gangguan jiwa akibat gagal dapat kursi.

Yuk, simak ulasannya berikut!

Salah satu cara terbaik, masih kata Endang, mengatasi stres dan depresi adalah dengan berbicara dengan orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau psikolog. Orang terdekat dapat memberikan dukungan dan pengertian yang dibutuhkan oleh caleg.

Setelah gagal terpilih, caleg perlu memberikan waktu untuk diri sendiri untuk beristirahat dan memulihkan diri. Caleg dapat melakukan hal-hal yang disukainya, seperti berkumpul dengan keluarga dan teman, atau melakukan hobi.

"Gagal terpilih dalam Pemilu adalah hal yang wajar. Caleg tidak perlu menyalahkan diri sendiri atas kegagalan tersebut. Dia perlu menerima kenyataan dan belajar dari pengalaman tersebut," terangnya.

Seseorang perlu berpikir positif dan fokus pada masa depan. Dapat mencari peluang lain untuk mengabdi kepada masyarakat, seperti dengan menjadi relawan atau aktivis.

"Jika stres dan depresi yang dialami tidak kunjung membaik. RSUD Pacitan juga menyediakan bantuan medis psikolog atau psikiater. Namun untuk stres dengan kategori berat nanti akan dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RS) di Solo," bebernya.

Endang menyebutkan, adapun Dampak Stres dan Depresi. Diantaranya yakni, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, kesulitan dalam berkonsentrasi, sulit tidur, dan kehilangan nafsu makan.

Kemudian, memengaruhi hubungan sosial, seperti menjadi lebih mudah tersinggung, menarik diri dari orang lain, dan sulit untuk berkomunikasi.

"Bahkan, juga dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes," jelasnya.

Oleh karena itu, Psikiater RSUD Pacitan itu mengingatkan, bahwa penting bagi caleg untuk mewaspadai dan segera mengatasi stres dan depresi jika mengalaminya.

"Proses pemulihan dari stres dan depresi membutuhkan waktu. Seseorang perlu bersabar dan tidak terburu-buru untuk kembali ke rutinitas," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan Caleg Gagal Caleg Stres RSUD Pacitan Gangguan Jiwa