KETIK, SURABAYA – Cipayung Plus Jatim menggagas rumah kebangsaan Jatim dengan menggelar konsolidasi kebangsaan dengan tema menyongsong Jatim sebagai gebang baru Nusantara. Acara ini dilakukan untuk memperkuat soliditas dan solidaritas pasca Pilkada 2024.
Cipayung Plus Jatim merupakan forum dari sejumlah organisasi kemahasiswaan ekstra kampus yang terdiri dari GMNI, PMII, IMM, GMKI, KAMMI, HMI, PMKRI, SEMMI, dan KMHDI.
"Rumah kebangsaan ini menjadi rumah perjuangan mahasiswa Jatim untuk mengeluarkan ide, gagasan, dan arah perjuangan kedepannya," ucap Kepala Rumah Kebangsaan, Hendra Prayogi, Sabtu, 21 Desember 2024.
Hendra menjelaskan melalui rumah kebangsaan Jatim ini, Cipayung Plus Jatim ikut mengkampanyekan Jatim sebagai gerbang baru Nusantara.
"Gagasan ini sangat penting untuk pembangunan, khususnya dalam pengembangan sumber daya pemuda dan mahasiswa,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai ketua GMNI Jatim.
Pria kelahiran Sumenep ini menilai gagasan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara sebelumnya telah dikemukakan oleh pasangan Gubernur terpilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Dimana gagasan tersebut menekankan pentingnya posisi strategis Jawa Timur sebagai pusat transit dan penghubung ekonomi nasional dan internasional.
“Gagasan ini harus menjadi landasan bagi seluruh elemen untuk bersama-sama membangun Jawa Timur yang lebih maju,” tegasnya.
Hendra menambahkan, keberadaan Rumah Kebangsaan Jatim memberi peluang besar bagi mahasiswa untuk berkonsolidasi dan berdiskusi. Ia berharap, dari tempat ini akan lahir pemikiran-pemikiran strategis yang dapat disumbangkan untuk bangsa dan negara, terutama bagi masyarakat Jatim.
“Rumah Kebangsaan juga akan menjadi pendukung kebijakan pemerintah yang pro-rakyat, sekaligus oposisi yang kritis terhadap kebijakan yang menyengsarakan rakyat,” ujarnya.
Hendra turut mendorong pembentukan Rumah Kebangsaan di tingkat kota dan kabupaten untuk memperluas dampak positifnya. “Kami berharap Rumah Kebangsaan tidak hanya ada di tingkat provinsi, tetapi juga di kota/kabupaten agar gerakan ini semakin masif dan menjangkau seluruh elemen mahasiswa,” tambahnya.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis bagi mahasiswa Jawa Timur untuk memperkuat peran sebagai agen perubahan dalam mewujudkan visi besar Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara. (*)