KETIK, SURABAYA – Puluhan staf Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) mengikuti simulasi penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) atau alat portabel pemadam kebakaran. Kegiatan yang diadakan manajemen MAS ini untuk mengantisipasi kondisi darurat kebakaran.
"Ada empat jenis APAR, yaitu powder/bubuk, foam/busa, CO2, dan liquid/gas, yang memiliki efektivitas berbeda," kata Tim Konsultan K3 dan Lingkungan Kemenaker RI, Wuri Nurhidayat, saat memimpin simulasi APAR di halaman depan Ruangan Genset MAS, Kamis 19 Desember 2024.
Simulasi APAR itu diikuti Kasie Pengamanan; Kasie Perlengkapan, Perawatan dan Kebersihan; Kaur Pengelola Grand Ballroom MAS; Kaur Pengelola Fasilitas MAS; Kaur/Karu Bidang Riayah; Satuan Pengamanan; Tim Mekanik-Plumbing; Tim Soundsystem-Multimedia; dan Guru KB-RA/MI/ MTs.
Didampingi Tim Mekanik-Plumbing/Soundsystem-Multimedia, Farid Affandy, ia menjelaskan api bisa dikendalikan dengan APAR sesuai Permenaker 186, namun efektivitas APAR itu sesuai dengan benda yang terbakar, apakah benda padat mudah terbakar, benda cair, benda elektrik, atau benda padat yang tidak mudah terbakar.
"Benda paling susah dikendalikan bila terbakar adalah karet dan ban, karena api bisa saja hilang, tapi kalau asap masih kencang menunjukkan potensi api menyala lagi masih ada. Yang juga patut diwaspadai adalah bila ada suara kecil seperti suara angin yang ada suaranya, karena pasti akan diikuti oleh ledakan yang patut dijauhi 30 meter," katanya.
Untuk melatih kesigapan, Wuri menyarankan simulasi penggunaan APAR bisa dilakukan 4-6 bulan sekali dengan bertahap 5-6 orang, sekaligus untuk mengevaluasi kondisi APAR sudah rusak atau belum. Untuk penempatan APAR yang sesuai Permenaker adalah 15 meter antar-APAR.
"APAR powder/bubuk itu jangan digunakan di ruangan elektrik karena bisa merusak alat-alat elektronik yang ada, namun APAR powder itu efektif untuk ruangan kelas. Untuk ruangan elektrik itu APAR yang efektif adalah APAR C02/gas," katanya.
Untuk jenis APAR foam/busa bisa efektif untuk kebakaran karet/karpet.
"Kalau gas elpiji yang terbakar cukup dengan kain lusuh dan basah, sedangkan kompor juga cukup disemprot dengan APAR pada api terdekat, karena kalau disiram dengan APAR gas justru membesar apinya," katanya.
Sementara itu, Farid Affandy dari Tim Mekanik-Plumbing/Soundsystem-Multimedia menambahkan peralatan APAR di MAS memang sudah perlu peremajaan karena sudah 10 tahun lebih dan juga perlu penambahan jumlahnya dengan disesuaikan kondisi ruangan untuk efektivitas APAR.