Cuaca Tak Menentu, Petani Tembakau di Kabupaten Sampang Terancam Gagal Panen

19 Juni 2025 10:45 19 Jun 2025 10:45

Thumbnail Cuaca Tak Menentu, Petani Tembakau di Kabupaten Sampang Terancam Gagal Panen
Petani di Sampang saat membuang air dari sawah agar tembakaunya tidak terendam (Foto: Mat Jusi/Ketik).

KETIK, SAMPANG – Musim kemarau yang tidak menentu disertai curah hujan tinggi dalam beberapa minggu terakhir membuat para petani tembakau di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, hanya bisa pasrah.

Hujan yang terus-menerus mengguyur wilayah tersebut menyebabkan tanaman tembakau layu, busuk, hingga mati. Hal itu membuat petani khawatir karena terancam gagal panen.

Peristiwa ini terjadi di sejumlah wilayah sentra pertanian tembakau, termasuk di Kecamatan Camplong. Seorang petani tembakau asal Desa Rabasan, Karim, mengungkapkan, bahwa curah hujan yang tinggi membuat tanaman tembakaunya membusuk dan tidak bisa diselamatkan.

"Hujan terus-menerus begini, tembakaunya jadi busuk. Hingga mati," ujarnya, Kamis, 19 Juni 2025.

Ia menambahkan, dirinya telah menginvestasikan biaya cukup besar untuk musim tanam tahun ini. Namun, seluruh upaya tersebut kini terancam sia-sia akibat kondisi cuaca yang tidak menentu.

Kondisi serupa juga dialami oleh Wafi (28), petani asal Dusun Ranjingan, Desa Sejati, Kecamatan Camplong. Ia menyebutkan bahwa banyak lahan tembakau yang terendam air hujan, sehingga tanaman menjadi layu dan rentan terserang penyakit.

"Beberapa petani bahkan sudah mulai membuang tanaman tembakaunya yang dinilai sudah tidak bisa diselamatkan," ungkapnya.

Para petani berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah serta solusi konkret untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar akibat dampak cuaca ekstrem yang terjadi di masa transisi musim ini.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sampang, Candra Romadani Amin, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa secara klimatologis, wilayah Sampang sudah memasuki musim kemarau sejak April 2025. Namun, faktor ketidakstabilan atmosfer masih menyebabkan hujan turun di sejumlah wilayah.

"Saat ini sebenarnya sudah masuk musim kemarau, tetapi karena faktor ketidakstabilan atmosfer, hujan masih sering turun," terang Candra. (*)

Tombol Google News

Tags:

Musim Kemarau Musim Hujan tembakau Gagal Panen Terancam Gagal Panen petani Petani tembakau Kabupaten Sampang Hujan